Diskusi Benang Merah kepada Tanah Bahas Pemanfaatan Sampah dan Solusi Penanggulangannya

Sumber Foto: Anas/DinamikA

Klikdinamika.com– Benang Merah kepada Tanah chapter 2 adakan diskusi yang bertajuk “Kearifan Lokal untuk Menjaga Lingkungan dan Kontrol Sosial”, guna ajak masyarakat cerdas dalam memilah dan memanfaatkan sampah yang berlangsung di Tepi Kota Coffee Salatiga, Sabtu (11/11/2023).

Farid selaku pemantik diskusi menjelaskan tujuan diadakannya diskusi ini guna mengajak masyarakat agar memiliki kesadaran dalam memilah dan memanfaatkan sampah.

“Diskusi ini diadakan agar masyarakat atau adik-adik ini tau bagaimana mengelola sampah, karena Tuhan tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti semua ada manfaatnya,” jelasnya.

Mujab salah satu pemateri dari KBQT, menyampaikan bahwa tidak ada istilah sampah dalam agama, karena di dunia ini semua diciptakan mempunyai fungsinya masing-masing dan Tuhan tidak senang dengan makhluk-Nya yang menyia-nyiakan sesuatu.

“Kelihatannya di dalam agama itu tidak ada istilah sampah ya, karna Tuhan menciptakan semuanya itu ada manfaatnya, manfaat untuk manusia maupun makhluk lainnya, maka dari itu Tuhan benci dengan orang yang menyia-nyiakan sesuatu dan sesuatu yang masih bisa dipakai dan dimanfaatkan tidak layak disebut sampah,” ujarnya.

Begitupun dengan Titi Permata, selaku Ibu Rumah Tangga Pemerhati Lingkungan, ia mengaku butuh sekitar lima tahun untuk mengajak warga di lingkungannya agar dapat ikut memilah dan memanfaatkan sampah.

“Saya ini butuh 5 tahun, sehingga 10 sampai 20 rumah tangga mau memilah sampah mereka, padahal itu di perumahan dosen. Karena waktu itu saya sedang bergerak di dalam komunitas, jadi saya jadikan ini sebagai sample bahwa ternyata orang berpendidikan tinggi pun sulit melakukan pemilahan sampah, ya akhirnya mereka mau meskipun harus tetap selalu diingatkan,” ungkapnya.

Selain itu, Matthew salah satu siswa SMA yang bergerak di bidang lingkungan, dalam diskusinya mengajak para generasi Z dan milenial untuk optimis dalam menjaga lingkungan salah satunya dengan cara memanfaatkan sampah.

“Kalau menurutku yang bisa kita lakuin untuk mengurangi sampah ya, ayolah kita mengubah lifestyle, seperti kita dapat mengunakan tumbler, menggunakan totebag sebagai pengganti plastik. Kita pun dapat memanfaatkan sampah-sampah yang dianggap tidak berguna itu menjadi hal-hal yang berguna, misal sampah limbah organik, kayak limbah rumah tangga termasuk sisa makanan itu kita ubah menjadi pupuk cair. Lalu, limbah styrofoam yang dianggap orang-orang tidak bisa di manfaatkan itupun dapat dimanfaatkan sebagi sebuah karya,” tutur Matthew.

Titi juga menambahkan untuk memilah dan memanfaatkan sampah harus dimulai dari diri kita sendiri dengan cara menjaga diri agar tidak banyak sampah yang dihasilkan.

“Memilah ya, memilah sesedikit mungkin artinya titik nolnya adalah jaga agar tidak terlalu banyak masuk plastik di rumah kita, misalnya ya itu tadi, engga usah pake plastik ditaruh tas kan bisa, atau masukin jok motor kalau bawa motor, terus kalau beli baju atau apapun itu, bungkus plastiknya tinggal aja di store atau kasirnya gausah dibawa pulang, biar si produsen yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Ia melanjutkan penjelasan mengenai memilah dan memanfaatkan sampah dari diri sendiri.

“Jadi yang bersih kumpulin sama yang bersih terus digunain lagi, misal dari go food tempat makan atau pun alat makannya kan bersih bisa dicuci ulang ya, itu dimanfaatkan jangan langsung dibuang,” imbuhnya.

Sindi, salah satu peserta, menyatakan antusiasmenya dalam diskusi kali ini.

“Buat kita anak muda generasi Z ini, sangat senang sekali karna dapat banyak pengetahuan yang saya dan mungkin teman saya belum tau tentang seperti apa itu sampah, bagaimana mengelola sampah, memisahkannya. Jadi seru sih menurut aku,” jelasnya.

Selaras dengan Sindi, Frida, selaku siswi SMK yang hadir dalam diskusi, menyatakan bahwa ia semakin paham karena diskusi ini.

“Kita akhirnya tau dan paham apa yang harus dilakukan untuk mengelola sampah agar sampah tidak disia-siakan,” imbuhnya. (Anas/Nanda/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *