Sharing Session Dema Fasya, Warek I: Insyaallah Bulan Mei Jadi UIN

Sumber foto: Devi/DinamikA

Klikdinamika.com, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah mengadakan Sharing Session dengan tema ‘Road to UIN, Antara Tuntutan Perkembangan Pendidikan dan Kesejahteraan Mahasiswa’, yang diselenggarakan melalui zoom meeting, Jumat (29/4/2022).

Pembicara pertama, Muh Saerozi, selaku Wakil Rektor satu (Warek I) Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Salatiga mengungkapkan bahwa IAIN Salatiga sudah memenuhi syarat dan proposal untuk beralih status menjadi UIN sudah diserahkan pada menteri.

“Semuanya memenuhi syarat, bahkan kita itu sangat siap, lebih siap dibandingkan yang lain, pada 31 Desember 2019 kita serahkan proposal menjadi UIN ini kepada menteri,” ungkap Saerozi.

Saerozi mengaku, terdapat 10 IAIN yang mengajukan perubahan, dari 10 itu tinggal 6 yang dinyatakan lulus dan lanjut untuk beralih status menjadi UIN diantaranya IAIN Salatiga, IAIN Pekalongan, IAIN Cirebon, IAIN Batusangkar, IAIN Padangsidimpuan dan IAIN Bukit Tinggi.

Lanjutnya bahwa 6 IAIN yang bersamaan mengajukan proposal menjadi UIN sedang menunggu karena terdapat beberapa tahapan. IAIN Salatiga sendiri juga memiliki naskah yang sudah siap untuk menjadi UIN dan juga terdapat beberapa pekerjaan rumah yang sedang berjalan.

“Jadi tahapannya begini, ini kita maju untuk memperoleh Peraturan Presiden (Perpres) yang tanda tangan tentu presiden, setelah turun ada peraturan Menteri Agama, setelah itu pelantikan rektor UIN, Struktur Organisasi dan Tata Kerja, Statuta, Renstra UIN, Program UIN, Kurikulum UIN, kemudian ada migrasi data dari IAIN ke UIN,” tegas Saerozi.

Ia menjelaskan bahwa STAIN Salatiga ditetapkan sah menjadi IAIN pada tahun 2014. Dalam waktu dekat ini Warek I mengatakan bahwa IAIN Salatiga akan bertransformasi menjadi UIN Salatiga.

“Jadi kalo tahun 2014 menjadi IAIN, kita berharap tahun 2022 ini menjadi UIN, kapan itu? insyaallah jika diberikan kesehatan kelancaran hingga kita, saya tidak ingin mengatakan, ya, mudah-mudahan Mei ini sudah menjadi UIN,” katanya.

Pembicara kedua sekaligus alumni IAIN Salatiga, Khasan Alimuddin, mengatakan bahwa saat ia masih menjadi mahasiswa isu alih status dari IAIN menjadi UIN sudah gencar terjadi pada tahun 2019.

“Kami juga menemukan hal itu, dalam artian kami kemudian mencoba memposisikan diri pada waktu itu (red: tahun 2019) bersama teman-teman, sebagai lembaga memang kita sudah siap, kita sudah layak bertransformasi menjadi UIN Salatiga,” ungkap Khasan. (Devi/Oxa/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *