Puisi: Peluh di Tanah Ibu

Sumber Foto: Pinterest

Oleh: Ulin Hayati


Hamparan padi sempurna menari
Menyambut hadirnya sang mentari
Mengiringi langkah gontai seorang petani
Yang menyulam keringat demi sebuah mimpi

Baginya, tanah bukan sekadar alat untuk hidup
Tapi ibu yang memberi, menjadi saksi peluhnya setiap hari
Di setiap kerikil, ada harapan
Di setiap benih, ada janji kehidupan

Namun, musim tak selalu bersahabat
Awan enggan menumpahkan rindu
Sedang panas nyala membakar sendu
Hebatnya, gersang tak membuat ia padam

Tanpa suara, petani bekerja
Menggali takdir di bumi yang setia
Ia tahu, hidup bukan hanya tentang panen
Tapi tentang keberanian menanggung beban

Petani, penjaga nyawa dunia
Tanpa mereka perut dunia akan hampa
Naas, kerap terlupa sering kali terabaikan
Hanya peluh yang jadi saksi pengorbanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *