Puisi: Hikayat Bumiputra di Lembah Peradaban Angkara

Sumber gambar : id.pinterest.com

Oleh: Muhammad Iqbal Khoironnahya

Di musim niskala yang mengawani panorama hening

Telah mengatup dekap-dekap yang kini teramat asing

Benih-benih nestapa pun merajut warta yang dipenuhi noda-noda ajal

Atas kedurjanaan yang terangkum dalam kolom usia—menaruh kelapangan yang teramat adisional

Bagaimana bisa insan-insan menaruh ancam?

Pada genta-genta kematian yang dikumandangkan melalui aksara dalam warta agam

Melahirkan syak wasangka yang merintis bulir-bulir getir

Hingga, lamat-lamat membayangi tiap daksa manusia yang mengimani dosa—kekal dalam aliran cibir

Maka, seyogianya bumiputra bijak dalam mengurai kisah

Agar warta-warta yang tersiar tak menjelma samudra resah

Sebab, kini sangkala yang tepat ‘tuk kembali meranum asa

Menganyam satu rasa dalam bingkai Bineka Tunggal Ika

Kendati, wabah niskala sekala menapaki jantung bijana

Maka tak ubahnya dengan silih berganti kendana

Negeri ini pun kan merengkuh puncak wijaya

Pun kan lahir benih-benih bumiputra yang mengepakkan sayap-sayap garuda dengan himpunan mahakarya

Sleman, 14 September 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *