Sumber Foto: Artisoo.com
Oleh: Zakya Zulvita Salsabila
Yang namanya indah,
Yang senyumnya merekah,
Yang apabila bicara,
Menebar pana dalam sukma.
Duh, manisnya.
Kepada siapa harus diutarakan,
Kepada siapa harus disimpuhkan,
Agar tangan Nimas ada penggenggam.
Sebingkai kata puisi-pun,
Nyatanya tak sampai pada pangeran.
Duh, Nimas-ku malang.
Puluhan merpati yang diterbangkan,
Tidak akan kembali.
Berjejer kuda yang dikirimkan,
Tidak tunjukan arti berani.
Lantas, kelapangan mana yang Nimas siapkan?
Sebesar samudra-kah?
Atau seluas alam maya,
Yang Nimas sendiri tidak mengerti batas nyatanya.
Satu pesan singkat
Inggit tinggalkan untuk Nimas.
Logika Nimas harus siap,
Hati Nimas mesti kuat,
Fisik Nimas dijaga sehat,
Sebab bahagia Nimas hidup
Adalah surga dunia yang dilupakan.