Puisi: Cahaya Palsu

Sumber Foto: Pinterest

Oleh: Adinda Malikhatus Syarrifah

Aku merakit cahaya di taman senyap
Di antara hujan dan luka yang lembap
Kan kusemaikan doa yang samar
Namun Tuhan tak memilih siapa yang sabar

Bayangan langit selalu kupuja
Jauh, tinggi, dan tak pernah dirasa adanya
Aku berangan harap di ujung malam
Diiringi doa yang lirih dan dalam

Malam yang sunyi semakin mengendap
Kegelapan menggumpal dalam malam yang pekat
Aku menatap masa depan dengan gentar
Membuat langkah terasa bingung dan tersasar

Tak ada kata yang terucap
Tak ada langkah yang diberanikan
Pupus sudah semua harap
Menyisakan penyesalan dalam kesunyian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *