Sumber Foto: Riauaktual.com
Oleh: De Fleur
Ini pagi
Asap mengebul dari mulut remaja itu.
Langit cerah tak terbendung
cahyanya mentari.
Buruh pabrik berbondong
Jalan kaki lewati papan rambu jalan.
Ketawa-ketiwi; tersenyum tipis; memakai rompi.
Seperti lepas, perut orang rumah perlu diisi.
Tak peduli pada hari-hari yang kalah.
Remaja itu, masih duduk.
Mengamati segala.
Ayam-ayam. Pohon-pohon. Kucing-kucing.
Sepatu Docmart yang kotor bekas konser kemarin malam, masih temaninya. Pagi ini, ia merasa momok perempuan yang tidak bisa lagi ia ganggu, tidak lagi hantuinya.
Bagaikan lahir kembali,
la hempaskan segala.
Sakit itu.
la tenggak, The jansen; Threesixty Skatepunk; The Kick; The Jeblogs; Hindia; Stand Here Alone; Festivalist; Dongker: Masuk ke kerongkongan,
Bermuara di lambung.
Berdendang
Menari Dalam gendang telinga
Dan sembuh segala.
Sakit itu.
Pada hidup, ia teriak bersama Jansen: Kumuak dengan omong kosong.
Persetan, kubukan mesin lotremu! Dekat Pabrik Klevit