Pedagang Es Kelapa Dapat 1,5 Juta Rupiah Di Tengah Konser Road to Kilau Raya Salatiga

Sumber Foto: Alif/DinamikA

Klikdinamika.com, Konser Road to Kilau Raya Salatiga berhasil membuat Taman Wisata Sejarah Salatiga menjadi lautan manusia. Dari mulai kalangan muda hingga tua berjoget menikmati pertunjukannya. Konser yang dimeriahkan oleh MNC TV itu memberi peluang rezeki bagi pedagang es kelapa.

Salah satunya Eri Haryanto (51) yang sigap berjualan dari pagi hingga malam. Ia mengaku sudah menjual lebih dari 100 gelas dengan harga 5 ribu per gelasnya. Biasanya ketika ada acara konser seperti ini ia mampu mendapatkan keuntungan bersih sampai 1,5 juta perhari. “Omsetnya enggak mesti, dapet 1,5 juta yaa pernah, 3 hari aku di Pati dapet 2,6 juta yaa pernah,” katanya, ketika ditemui pada Minggu (24/07/22).

Haryanto berjualan menggunakan gerobak dorong dan menjual es kelapa dengan 3 jenis rasa yaitu rasa strawberry, gula aren, dan original. Bahan yang ia gunakan juga sangat sederhana seperti gula, air kelapa, es batu, air, dan beberapa perasa makanan.

Memang jika diamati, tidak lebih dari 5 menit pasti ada pengunjung yang membelinya. Kadang juga ada yang hanya tanya-tanya harganya. Walaupun begitu, ia tetap melayani pembelinya dengan nada yang lembut dan santun.

Haryanto dari pagi sudah mangkal diluar area konser. Ia baru diperbolehkan masuk ketika sudah mendekati acara inti di malam hari. Acara inti konser tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB ketika menampilkan beberapa atraksi sebagai pembukaannya. Kemudian dilanjut penampilan dari artis-artis ternama seperti Dewi Persik, Elvy Sukaesi, Bagindas, dan masih banyak lagi.

Ia bertempat tinggal di Solo, biasanya kalau berjualan ketika ada acara konser atau festival. Kalau sedang tidak ada acara, ia biasanya mangkal di depan sekolahan, itu pun juga jarang dilakukannya. Maka dari itu, ia sering berpindah-pindah kota untuk mencari acara atau festival. Kebetulan di Salatiga ada acara konser Road to Kilau Raya, ini menjadi momen bagus bagi Haryanto. Setelah dari Salatiga, ia bakal pindah ke Ponorogo yang kebetulan di sana ada festival reog. “Habis ini aku ke Ponorogo, di sana kan ada festival reog,” tambahnya.

Ia berada di Salatiga sejak Sabtu kemarin. Gerobak dorongnya ia tarik menggunakan motornya. Ketika merantau ke kota-kota tak jarang ia harus bertempat tinggal di emperan jalan. Meracik es kelapanya pun langsung di dalam gerobaknya. Memang sejak muda ia sudah terbiasa hidup di jalanan.

Sebenarnya Haryanto merasa kurang cocok kalo berjualan di Salatiga karena daerahnya lumayan dingin, apalagi kalau acaranya malam hari. Kalau suasananya dingin otomatis sebagian besar pengunjung itu jarang pada kehausan. “Di sini saya enggak cocok sama hawanya, rada dingin soalnya, kemarin saya di Semarang hawanya panas, kalau ada acara, waaah seru! begitu selesai langsung pada nyerbu beli minuman,” ungkap pedang es kelapa itu.

Berjualan es kelapa memang lebih cocok ketika siang hari atau suasana yang panas. Haryanto mengatakan kalau berjualannya ditempat yang panas mungkin omsetnya akan lebih besar dari pada biasanya. Bisa jadi keuntungannya lebih dari 1,5 juta perharinya.

Pria kelahiran Solo itu sudah berkecimpung didunia es kelapa kurang lebih 4 tahun. Awalnya ia ikut temannya jualan es kelapa. Kemudian diamati dan dipelajari ilmu dari temannya itu. Pada akhirnya ia bisa berjualan secara mandiri.

Ia bisa mengetahui ada konser di Salatiga pun berkat informasi dari temannya. Tidak heran kalau relasi Haryanto begitu banyak. Maka dari itu ia dengan mudahnya berpindah-pindah kota demi mendapatkan peluang rezeki dari berjualan es kelapa. Sebelumnya ia pernah berjualan accessories pernak-pernik, tetapi kandas ditengah jalan karena tidak balik modal.

Ketika masa pandemi covid-19 pun ia sempat memutuskan berhenti jualan es kelapa keliling. Ia merasa sudah tidak bisa lagi, soalnya pada saat itu harus mematuhi social distancing dan konser-konser pun ditiadakan semua. Maka dari itu ia beralih profesi menjadi ojek online untuk sementara waktu.

Memasuki awal tahun 2022 ini membuka harapan baru bagi Haryanto untuk melanjutkan berjualan es kelapa. Mengingat segala aktivitas sudah bisa dikatakan normal kembali. Konser dan festival sudah mulai bermunculan. Sekolah-sekolah sudah tatap muka seperti biasanya.

Hal ini bisa memberikan peluang rezeki bagi pedagang kecil seperti Haryanto. Kedepannya tidak hanya Haryanto saja yang mendapatkan manfaatnya. Pedagang kecil lainnya juga bisa merasakan hal yang sama. (Alif/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *