International Seminar on Culture and Education (ISCde), Soroti Komentar Presiden Prabowo terkait Kasus Keracunan MBG

Seminar on Culture and Education (Sumber Foto: Norella)

Klikdinamika.com—Sosiawan Leak, salah satu tokoh sastra di Indonesia, singgung komentar Presiden Prabowo terkait keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam acara International Seminar on Culture and Education (ISCde) pada Senin (29/09/2025).

Sosiawan Leak, salah satu pemateri yang dihadirkan dalam acara tersebut, pada sesi pemaparan materi mengungkapkan bahwa pemahaman kebudayaan jika tidak dilakukan secara tepat akan memunculkan kesenjangan yang luar biasa. Ia menyoroti contoh nyata pada komentar Presiden Prabowo terkait kasus karacunan MBG.

“Kesenjangan memahami kebudayaan masyarakat itu kayaknya ada kesalahan presiden memahami cara makan itu,” terang Sosiawan Leak.

“Komentar presiden kita tentang keracunan MBG itu mungkin karena siswa-siswa yang makan tidak pakai sendok itu, presiden kita memahami cara makan rakyatnya masih seperti dulu kayaknya. Kesenjangan presiden tentang cara makan. Cara makan itu kan produk kebudayaan. Orang Jepang cara minum teh beda-beda. Ada yang cara makannya pakai tangan,” sambung Sosiawan Leak dalam sesi wawancara.

Sosiawan Leak juga memberikan tambahan terkait hubungan budaya dengan wasathiyah. Menurutnya, budaya dapat mengajarkan nilai tengah atau moderat, bahkan justru konteks awal kebudayaan merupakan jalan tengah.

“Ya, tadi pengantar saya. Agama, kebudayaan, itu pada konteks awalnya itu jalan tengah,” terang Sosiawan.

Nufida Halawatus Salwa, ketua pelaksana International Seminar on Culture and Education menjelaskanlatar belakang mengapa budaya menjadi bagian dari tema acara ini. Menurutnya, fenomena tergerusnya budaya di masa kini merupakan alasan kuat untuk mengangkat diskusi tentang budaya dalam ISCde.

“Di zaman sekarang kan udah banyak tergerus budaya, ya (red: budaya banyak tergerus), jadi mungkin kita perlu memberikan itu kembali,” terang Nufida.

Alwah Inayatul Maula, salah satu peserta seminar internasional ini, menilai bahwa konsep wasathiyah dan kebudayaan yang disampaikan oleh Sosiawan memiliki manfaat yang luar biasa karena mengajarkan kebudayaan sebagai wasathiyah atau jalan tengah.

“Manfaatnya, kalau ada sesuatu harus berada di tengah-tengah, nggak condong ke kiri atau ke kanan,” terang Alwah. (Noerella/Kurnia/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *