Sumber Foto: Pinterest
Oleh: Kartika Wulandari
Salmantyo Ashrizky Priadi–dikenal sebagai Sal Priadi–adalah seorang penyanyi dan penulis lagu yang lahir di Malang pada tanggal 30 April 1992. Penyanyi solo muda ini berhasil menarik perhatian para pendengar melalui lagu-lagunya yang unik. Ia memilih kata-kata yang indah sehingga menciptakan metafora dan simbol dalam liriknya. Musik yang megah membuat lirik-lirik Sal Priadi terdengar lebih dramatis dan menyentuh di telinga para pendengar. Pada tahun 2024, ia berhasil menciptakan sebuah lagu berjudul “Gala Bunga Matahari” yang sarat akan makna dan merupakan penggambaran perasaan mendalam tentang kehilangan seseorang. Lagu ini masuk ke dalam album Markers and Such Pens Flashdisks dengan beberapa lagu lainnya.
Sal Priadi menggunakan metafora bunga matahari di dalam lagu ini, untuk menyampaikan harapan dan perasaan kehilangan. Dia mengungkapkan keinginannya agar orang yang dirindukannya bisa kembali, meski dalam bentuk yang berbeda. Lirik-liriknya berbicara tentang harapan untuk bertemu kembali dan membicarakan kehidupan mereka setelah kematian, serta keyakinan bahwa mereka telah terbebas dari penderitaan dan sakit. Lagu ini juga menyampaikan bahwa orang yang kita cintai akan selalu hidup dalam hati kita.
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Potongan lirik di atas merupakan pengulangan dari pertanyaan yang penuh harap dan kerinduan dari sang penyanyi. Frasa “Mungkinkah kau mampir hari ini” mencerminkan keinginan dan harapan yang kuat agar orang yang dirindukan dapat datang dan hadir di kehidupannya pada hari itu. Pengulangan kata “Mungkinkah” menekankan ketidakpastian namun juga keinginan besar untuk bertemu kembali, yang mencerminkan perasaan mendalam dan emosi yang mendalam dari penyanyi terhadap orang yang dirindukannya.
Walaupun memiliki makna yang mendalam, tetapi Sal Priadi mampu mengolah kata-kata yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Liriknya yang sederhana memungkinkan pendengar untuk langsung merasakan emosi dan pesan yang ingin disampaikan oleh penyanyi. Selain itu, lagu ini menyimpan sebuah cerita yang dalam dan penuh makna. Melalui liriknya, Sal Priadi berhasil menggambarkan perasaan rindu dan harapan untuk bisa bertemu kembali dengan seseorang yang dirindukan. Penggunaan metafora seperti “bunga matahari yang mekar di taman” memberikan sentuhan artistik dan keindahan tersendiri pada lagu ini, menjadikan lagu ini lebih menarik dan menyentuh hati. Namun demikian, bagi pendengar yang tidak terbiasa dengan gaya musik dan lirik Sal Priadi, mungkin akan sedikit sulit untuk mencerna makna yang tersembunyi di balik kata-katanya.
Terakhir, mendengarkan lagu “Gala Bunga Matahari” dari Sal Priadi membawa perasaan campur aduk antara haru, kerinduan, dan kedamaian. Liriknya yang puitis menggambarkan rindu yang kuat terhadap seseorang yang telah tiada, dengan metafora bunga matahari yang mekar menciptakan gambaran indah dan menyentuh hati. Ketika Sal Priadi menggambarkan tempat tinggal baru orang yang dicintai, yang penuh kedamaian tanpa penderitaan, muncul perasaan lega dan bahagia meski terselip dalam kesedihan. Proses adaptasi dan penerimaan dalam lagu ini cukup bisa dirasakan, menunjukkan upaya untuk tetap hidup dengan suka cita meskipun rindu selalu ada. Kesederhanaan kata-katanya membuat pesan lagu ini mudah dimengerti dan menyentuh hati, memberikan inspirasi dan kekuatan untuk terus melangkah. Lagu ini menggabungkan kesedihan dan kebahagiaan dalam harmoni yang indah, menciptakan pengalaman mendengarkan yang sangat emosional dan mendalam.