Puisi : Aku, Kamu dan Sementara

Sumbel Foto : pinterst.com

Oleh : Angkasa

Sementara
Cukup diam saja dulu, tidak semua naskah di bukukan
Tidak semua doa di kabulkan, tidak juga yang baik itu benar
Selalu ada bagian kecil dari kamu atau dari aku yang harus di simpan
Bukan untuk lara tapi untuk belajar jadi lebih bijaksana.


Sementara
Yang ada adalah perjalanan, yang akan datang adalah teka teki dan harapan
Entah satu atau banyak yang tidak kau ketahui jawabannya
Tapi yang jelas
Teruslah berusaha menebak teka teki itu, setidaknya kau siap atas kemungkinan gagal satu atau dua.


Sementara
Jangan pusingkan rasa apa ini,
Biarkan saja aku yang diam, biarkan saja aku yang tahan
Kau cukup hadir saja aku bahagia, kau tertawa saja aku sudah lega
Dengan kau bernafas saja aku sudah merasa benar benar ada.


Sementara
Kamu adalah manusia baik
Yang datang tanpa di sengaja, tidak menyemai sebuah rasa tapi terasa begitu berharga
Kamu adalah salah satu bagian dari semesta, yang tanpa diaba ada tanpa dirasa
Kamu adalah sebagian kecil dari aku yang terpisah raga

Sementara
Kamu adalah manusia satu frekuensi yang lahir di bumi
Eh bukan, kamu bilang kau lahir di mars
dan aku adalah lawan bicaramu yang senyum tanpa henti
Pandang lekuk wajah sederhana yang tak sengaja singgah setelah hadir.


Sementara
Cerita ini biar aku yang simpan
Biar aku yang pegang, biar saja aku yang tulis dan aku yang baca
Bukan aku egois dengan sendirian bermain peran
Tapi lebih baik, sebagian dari aku dan kamu dicatat saja
Tanpa diceritakan, tanpa dikatakan

Tapi semoga semesta yang aamiin kan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *