Bincang buku “Waktu Aku Dilayoff” di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (Sumber Foto: Najma/DinamikA).
Klikdinamika.com– Tamasya Buku menggelar Bincang Buku “Waktu Aku Dilayoff” karya Ester Pandiangan sebagai salah satu agenda dari bazar buku yang diadakan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (FISKOM UKSW), Senin (4/11/2024).
Salah satu agenda yang digelar oleh Tamasya Buku ini yakni Bincang Buku karya Ester Pandingan “Waktu Aku Dilayoff”, yang menceritakan tentang kisahnya sewaktu Dilayoff (di-PHK) dari pekerjaannya. Layoff ini dilakukan karena kondisi perusahaan tempatnya bekerja yang tidak stabil.
Ester Pandingan, seorang penulis yang identik dengan tulisannya tentang seks, kali ini menulis buku yang jauh berbeda dengan buku sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa buku ini berdasar pada pengalaman pribadi ketika ia kehilangan pekerjaannya.
“Sebenernya, kenapa aku memutuskan untuk menulis tentang dilayoff? ya, karena aku memang beneran baru dilayoff. Hari pertama aku kena layoff, aku mulai menuliskan apa yang aku rasakan dan bagaimana aku memaknai pekerjaan,” jelasnya.
Di dalam buku ini, Ester juga menuangkan tekanan-tekanan sosial yang ia rasakan dan menjadi beban psikologis baginya setelah dilayoff. Menurutnya, value seseorang terlihat dari apa yang ia lakukan dan keterikatannya dengan suatu perusahaan.
“Kita itu dinilai dari apa yang kita lakukan, jadi value seseorang itu terlihat dari apakah kita terikat di suatu perusahaan atau tidak. Ketika akhirnya kita menjadi korban layoff, kita menjadi kehilangan kedudukan kita di mata sosial,” ungkapnya.
Cynthia, salah satu pengunjung yang menghadiri bincang buku ini, mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu. Salah satunya, mengenai penguasaan atau pengendalian diri ketika menjadi korban layoff.
“Dilayoff itu, kan, bukan kemauan seseorang. Itu adalah hal yang tidak diduga. Tapi, ketika kita punya pengendalian diri dalam, kita bisa mengontrol emosi kita dan pemikiran kita kedepannya,” ujarnya.
Di akhir, Ester berharap pada mahasiswa yang belum berkerja, agar tidak hanya terpaku pada pekerjaan tetap saja. Tapi, juga mengambil pekerjaan freelance sebagai pemasukan tambahan.
“Jangan terpaku pada pekerjaan tetap kalian, ambil juga pekerjaan freelance. Selain bisa jadi pemasukan tambahan sewaktu pekerjaan tetap kita itu nge-cut kita, ini juga bisa melatih kita untuk memiliki banyak skill,” tutur Ester. (Vania/Najma/red)