Ilustrator: Zula
Oleh: Keredaksian DinamikA
Situasi politik yang semakin memanas akhir-akhir ini, rentan terjadi pertukaran aktor ‘kerusuhan’ oleh beberapa oknum tidak bertanggungjawab. Seperti yang terjadi sekarang, di tengah kondisi Indonesia yang masih dalam zona merah—pemadatan aksi demo di banyak kota besar seperti Bandung, Jakarta bahkan Semarang, serta terpaan isu mengenai provokator dan gerakan yang ditunggangi masih santer dibicarakan di mana-mana.
Sama halnya yang terjadi di Salatiga, pertukaran aktor terjadi untuk memecah belah antar blok mulai terlihat dengan jelas, dengan penggiringan beberapa opini yang menyasar di beberapa golongan. Gerakan dan tuntutan aksi demo yang dilayangkan untuk menyerukan keadilan bagi rakyat, kini mulai dibelokkan dan dibuat sebagai bahan provokasi antara rakyat dengan rakyat. Terbaru, kabar permainan aktor ini masuk ke dalam keredaksian DinamikA yang menyasar salah satu anggota aktif LPM DinamikA. Ahmad Ramzy.
Belakangan, Salatiga baru saja mengadakan demo skala besar daripada demo yang pernah teradi sebelumnya. Siapa sangka aksi demo pada Jumat, 29 Agustus 2025 itu menuai tanggapan reaktif dan responsif dari mahasiswa dan masyarakat sekitar, sampai berujung pada kegaduhan yang sebelumnya belum pernah terjadi di Salatiga.
Ramzy, salah satu anggota aktif di LPM DinamikA yang saat itu ikut serta dalam massa aksi, menjadi salah satu orang yang mendapatkan perhatian khusus karena sebelumnya menjadi motor berjalannya aksi damai di depan Alun-Alun Pancasila setiap Kamis Sore, Aksi Kamisan salatiga. Dari situlah ia seakan ditargetkan untuk dijadikan kambing hitam terjadinya demo, dengan munculnya beberapa narasi yang menyudutkan, serta menjadi korban doxing yang memperlihatkan identitas lengkap miliknya seperti status pendidikan, nama terang, tanggal lahir, bahkan alamat rumahnya disebar luaskan tanpa izin.
Padahal menurut kesaksian rekan-rekan yang mengawal berjalannya aksi demo, mengungkapkan Ramzy berusaha mendekati massa untuk meleram massa aksi. Dengan mendekati beberapa orang untuk menyingkir dari kerumunan.
Ramzy yang saat itu menjadi koordinir liputan LPM DinamikA di aksi demo Salatiga, memastikan setiap crew yang bertugas tetap aman dan berjalan sesuai koridornya. Sehingga saat chaos pertama terjadi, ia berusaha mencari rekan yang lain, dan menggiring mereka mencari tempat yang lebih aman. Tanpa suara keras, satu persatu rekan-rekan diajaknya untuk menyingkir dan menghindari kerumunan. Hal itu dilakukan untuk menghindari suasana yang lebih keruh lagi.
Sebelumnya, Ahmad Ramzy adalah salah satu anggota pers mahasiswa yang sudah banyak terjun dan mengangkat isu yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Mulai dari pengangkatan isu lingkungan, perampasan tanah, sampai dengan penggalangan aspirasi masyarakat untuk dapat disuarakan di beberapa tulisannya, maupun disampaikan secara langsung dalam forum Aksi Kamisan di kota Salatiga.
DinamikA menyayangkan kejadian yang menimpa reporter kita, mengingat tidak ada bukti yang disertakan bahwa tertuduh adalah dalang provokasi dari aksi demo yang telah terjadi. Ini adalah satu skema pembungkaman untuk psikis seseorang. Pola yang digunakan ialah upaya untuk menghalang-halangi kerja jurnalis dan nalar berfikir kritis masyarakat.
Narasi provokatif yang menyudutkan pihak tertuduh, seperti narasi Dalang Kerusuhan Kota salatiga, Biangkerok Kerusuhan Kota Salatiga, serta menyudutkan pihak tertuduh sebagai bagian yang akan merencanakan Salatiga Rusuh Jilid II, menjadi satu motif yang terselubung untuk mendapatkan keuntungan bagi beberapa orang atau bahkan kelompok tertentu yang tidak menyukai tertuduh. Jika diperkarakan ini juga masuk ke dalam UU ITE Pasal 27 ayat 3 tentang Pencemaran Nama Baik di Ranah Digital.
Melihat serta situasi hari ini yang sudah sangat kacau balau, sudah semestinya hal-hal seperti ini ditinggalkan. Karena akan merugikan banyak pihak dan memperkeruh keadaan. Sudah semestinya setiap perjanjian dan komitmen dipegang bersama oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.
Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak tinggal diam dengan perilaku yang sedang dihadapi. Semua harus saling menyuarakan dan saling menopang satu sama lain, agar tidak mudah diadu domba serta disesatkan dengan narasi-narasi provokatif tak bertanggungjawab.
#StaySafe untuk kita semua, karena bisa jadi kita adalah Ramzy yang ditargetkan selanjutnya.