Puisi: Tinggalan Kenangan oleh Pitarah Luhur

Sumber Foto: Pinterest

Oleh: Zakya Zulvita Salsabila

Memeluk jiwa

Menjerat raga

Membawanya terlena

Siapa yang tak mengenalnya?

Jogja

Jika deretan mobil dan polusi penuhi Jakarta

Maka delman dan kenangan penuhi Yogjakarta

Pantaslah ia disebut Asmaraloka

Sebab rasa cukup dan damai senantiasa meraba

Tidak percaya?

Coba amatilah gadis itu!

Ia teramat gila dengan kondisinya

Bajunya basah kuyup

Makeup di wajahnya ‘pun luntur

Lantas ia berlari-lari girang disela rinai hujan yang mengguyur  

Memejamkan mata dan berlari di 0 kilometer Malioboro

Ia berteriak,“Izin kan saya untuk singgah lebih lama”

“Izinkan saya untuk singgah lebih lama”

“Izinkan saya untuk singgah lebih lama”

Adiwidia mestilah termaktub dalam jiwanya

Bukan hanya sejarah yang lekat

Sebab inggah ungguh yang unggul melebihi dirgantara adalah cerminannya

Karna inilah Kota sederhana

Membawa pulang setiap yang singgah

Menebar kerinduan pada mereka yang kelana

Inilah Jogja

Siapa pun mengenalnya pastilah tunduk tersipu dalam diam

Siapa yang melewatinya pasti terpekur lesu penasaran

Dan siapa yang singgah mesti terikat lama dengannya

Mestilah beribu syukur terucap pada Pitarah luhur

Yang Pengemban dan pelestari cagar kabudayan

Yang Menjaga dan merawat kraton kasunanan

Dan memilih pecah dalam Palihan Nagari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *