Puisi: Narasi Tulang Punggung Keluarga

Sumber foto: rakyatjelata.com

Oleh: Tiara Damayanti

Kalang kabut raga penuhi beranda keluarga
Tinggalkan bijana pergi ke kota
Mengais pundi di balai astaka
Pikirnya nelangsa hilang bahagia dirasa

Tak terlihat dalam hingar bingar buana
Entahlah sadar tidak masih menapaki butala
Mengadu nasib dalam hirup pikuk kota
Menjajali segala macam anggung langgung beban disana

Terlena harapan terbesit penat dalam atma
Seolah hidup adalah renjana untuk bekerja
Lembaran rupiah seperti berpinar akan mengenyangkan hasratnya
Setelah tersadar bukan uang puasnya

Melainkan dimana tenaga terus berguna
Inginkan pekerjaan tetap tak terbatas apapun jua
Hidupkan pembangunan ciptakan keluarga raharja
Menjadikan diksi ini hidup bersama paradigma nyata

Bumi Manusia, 8 Mei 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *