HMPS SPI Selenggarakan Workshop Membatik Bersama Komunitas Soramata

Proses workshop membatik di Kafe RT45 (Sumber Foto: Najma)

Klikdinamika.com-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sejarah Peradaban Islam (SPI) gelar workshop membatik bersama Komunitas Soramata yang berlangsung di RT45 CAFE Salatiga, Rabu (09/10/2025).

Bekerja sama dengan Komunitas Soramata, acara tersebut diikuti lebih sekitar 30 peserta. Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa SPI saja, acara itu dibuka untuk umum, bahkan dihadiri oleh berbagai elemen dan masyarakat.

Aulia, selaku ketua acara mengatakan bahwa tujuan diadakannya workshop itu adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya nusantara melalui kegiatan kreatif yang edukatif.

“Karena SPI memiliki divisi seni dan budaya, yang mana batik ini sebagai salah satu budaya yang banyak ditinggalkan oleh anak muda. Selain itu, dengan adanya Komunitas Soramata yang memadai juga memfasilitasi kami untuk mengadakan kegiatan ini,” ungkapnya.

Greg, selaku pemandu kegiatan juga mengatakan bahwa membatik itu bukan hanya sekedar kain, membatik yang menurutnya juga berarti cara untuk berekspresi, tidak harus berbau jadul atau ketinggalan zaman batik juga bisa kekinian.

“Harapannya teman-teman yang mengikuti workshop menyadari bahwa sebenarnya membatik itu bukan cuman kain, bukan cuman produk. Tapi batik itu juga tentang kesadaran diri, cara kita berekspresi, sebagai media berekespresi, sebagai perilaku kita bagaimana kita menyikapi sebuah kesusahan, dan melatih kesabaran.” ungkapnya.

Dhiya, salah satu peserta workshop, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya mencoba membatik.

“Karena sebelumnya belum pernah membatik, jadi ini pengalaman pertama yang seru dan menambah wawasan baru,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa proses membatik, terutama saat membuat sketsa, menjadi momen paling berkesan baginya.

“Menurutku momen kebersamaan dan keseruannya itu kayak pas gambar sketsanya itu, karena ini pengalaman pertama kali,” tambahnya.

Ari, selaku pengelola cafe juga mengapresiasi kegiatan tersebut karena dinilai kegiatan seperti workshop membatik itu sangat positif dan perlu diperbanyak di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum.

“Sebagai pengelola kafe saya senang sekali bisa memberikan ruang untuk kegiatan positif seperti ini. Terutama karena membatik menyangkut seni dan budaya yang perlu dilestarikan. Kegiatan seperti ini sebaiknya mendapat dukungan dari pemerintah atau pemkot, karena sekarang sudah jarang yang bisa membatik, kebanyakan hanya sablon,” ungkapnya.  (Najma/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *