Puisi: Kepala Pengganti

Sumber Foto: Dream.co.id.

Oleh: Fadlan Naufal Rah

Tiga puluh tahun telah lalu
Sebelum seorang lelaki masuk penjara
Delalah kasus korupsi menjeratnya

Lelaki itu telah tua
Habis hidupnya dalam penjara
Kini boleh ia disebut pak tua

Pak tua itu ada di pinggiran kota
Duduk tersingkap ditampar hidup yang telah hilang.
Hidup yang sebelumnya biasa saja dan bahagia,
telah direnggut melarat dan penuh luka

Kini Pak tua bingung tak punya uang untuk dihitung
Tak punya istri untuk pulang
Apalagi anak untuk bersua

Tidak punya rumah, hanya marah;
Marah pada yang mengambil hidupnya yang biasa saja namun bahagia
Hidupnya sebagai buruh pabrik di marjinal kota

Usut telah diusut
Ia tak bersalah
Kepalanya menggantikan pejabat korup untuk selanjutnya dipenjara

Siapakah?
Benarkah?
Lagi pula, apa kita peduli?

Harusnya kita peduli.

Lawan mereka si korup, si oligarki, si penipu, si temannya;
Dengan suara paling lantang;

Hidup korban!
Hidup rakyat yang menyayangi keadilan dan kebenaran;
dan hidup rakyat miskin kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *