SALATIGA – Sebanyak 1305 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga diterjunkan ke masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelepasan para mahasiswa dilakukan rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. di halaman kampus terpadu, Senin (8/1) pagi.
Total ada tiga kabupaten yang menjadi sasaran posko KKN yakni Kabupaten Magelang, Grobogan, dan Boyolali. Para mahasiswa dibagi menjadi 48 posko. Rinciannya, ada 378 mahasiswa ditempatkan di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, 324 mahasiswa di Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, serta 603 mahasiswa di Kecamatan Kemusu dan Kecamatan Juwangi di Kabupaten Boyolali.
“KKN menjadi salah satu tugas yang mulia dari proses belajar. Saya harap mahasiswa semuanya dapat mengaplikasikan pembelajaran untuk mengabdi di masyarakat,” ujar Rahmat Hariyadi.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN, Adang Kuswaya menyatakan koordinasi antara LP2M dengan seluruh kepala desa setempat sudah berjalan baik. Tidak ada permasalahan teknis terkait tempat posko bagi para mahasiswa.“Sempat ada desa yang tidak bisa menerima mahasiswa KKN, tetapi kini sudah teratasi,” ungkap Adang.
Adang juga angkat bicara persoalan yang sempat membuat peserta KKN bingung. Adanya isu yang harus membayar uang sebesar 16 juta untuk keperluan tempat tinggal adalah hoax. Ia mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan terkait isu tersebut. Semua permasalahan sudah dapat diatasi dengan baik.
“Untuk informasi tersebut saya belum mendengar sampai pagi ini. Jadi itu tidak benar, untuk tempat tinggal mahasiwa yang ada di desa sudah berjalan sesuai program yang sudah dikoordinasikan antara DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), mahasiwa dan pihak desa,” tambahnya. ( Ida Fadilah/Red)