Pelantikan dan rapat kerja pengurus SEMA DEMA dan HMPS Fakultas Dakwah.(Sumber Foto: Vania)
Klikdinamika.com– Pelantikan pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Dakwah, yang terdiri dari Senat Mahasiswa (Sema), Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), masa bakti 2024 digelar di Ruang Seminar Fakultas Dakwah, UIN Salatiga, Jumat (23/2/2024).
Acara ini dirangkaikan dengan pembacaan surat keputusan dan pengambilan sumpah oleh segenap anggota Ormawa terpilih. Pelantikan ini tidak mengikutsertakan HMPS Teknologi informasi (TI), yang merupakan prodi baru Fakultas Dakwah.
Laelatul Maulida selaku ketua HMPS Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 2024, menyatakan bahwasanya HMPS KPI tidak jadi digabungkan dengan HMPS TI.
“Kalo masalah TI itu nggak jadi digabung sama KPI, karena dari awal Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) itu nggak minta persetujuan dari HMPS KPI, bahwasanya nanti di tahun 2024 itu KPI akan digabungkan dengan TI. Jadi, kita nggak dikasih tau atau ditawari dulu bahwa KPI itu bakalan dicampur sama TI,” ujarnya.
Ella Juga menuturkan alasan lain terkait HMPS KPI dan TI tidak bisa disatukan.
“Mereka itu udah teknik sedangkan kita masih komunikasi dan penyiaran islam, di situ udah beda banget. Kita sangat jauh perbedaannya dan sama Pak Wakil Dekan (Wadek) III, yaitu Pak Rovi’in, tidak diperbolehkan untuk gabung sama KPI,” tuturnya.
Wakil Dekan III, Rovi’in, menyebutkan syarat untuk menjadi ketua terpilih HMPS TI ialah minimal semester 3.
“Untuk prodi TI, syarat-syarat untuk ketua terpilih minimal semester 3. Maka, ya bisa dilantik nanti di bulan Agustus, mereka sudah ada yang semester 3,” sebutnya.
Dekan Fakultas Dakwah, Irfan Helmi, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelantikan Ormawa adalah suatu hal yang biasa.
“Pelatikan Ormawa di Fakultas Dakwah UIN Salatiga adalah suatu yang biasa dan harus kita sikapi dengan respon yang positif. Program-program yang harus dituntaskan oleh UIN Salatiga, termasuk di dalamnya Fakultas Dakwah UIN Salatiga,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menambahkan 4 hal yang menjadi tantangan pada Ormawa.
“Pertama, manajemen waktu. Bagaimana Ormawa itu bisa mengeksekusi program dan kegiatan tepat pada waktunya. Kedua, Ormawa mengintegrasikan teknologi dalam setiap kegiatan. Ketiga, Ormawa mengelola sumber daya manusia yang ada, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pengurus dan anggotanya. Keempat, Ormawa itu bukan hanya bertanggung jawab untuk pengurusnya, tetapi juga untuk semua anggotanya,” pungkasnya. (Vania/red)