Seminar Nasional Himpunan MahasiswaProgram Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS Prodi PAI) di Auditorium Student Center Prof. Dr. Achmadi Kampus 3 UIN Salatiga (Sumber Foto: Mada/DinamikA).
Klikdinamika.com– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS Prodi PAI) gelar Seminar Nasional dengan tema “Sinergi Kreativitas Digital: Memadukan Budaya, Teknologi, dan Pendidikan untuk Inovasi Keberlanjutan” yang berlangsung di Auditorium Student Center Prof. Dr. Achmadi Kampus 3 Universitas Islam Negeri(UIN) Salatiga, Senin (7/10/2024).
Acara seminar Nasional yang dihadiri sekitar 300 peserta dan para pemenang lomba Festival PAI ini, menghadirkan Made Dwi Andjani, S. Sos, M. Si., M. I. Kom, selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
Made Dwi, dalam pemaparan materi, menjelaskan bahwa guru harus bisa memadukan antara budaya, teknologi, dan pendidikan untuk inovasi berkelanjutan. Seorang guru dituntut untuk siap mengajar dan bisa menghadapi banyak siswa dengan berbagai latar belakang.
“Seorang guru itu harus bisa memadukan antara budaya, teknologi, dan pendidikan untuk metode pembelajaran dan inovasi yang berkelanjutan. Karena sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia digital, seorang guru dituntut untuk bisa menghadapi banyak siswa dengan berbagai latar belakangnya dan siap mengajar di mana pun,” terang Made.
Ketua Umum HMPS PAI, Alditya, juga menyampaikan hal yang sama terkait pentingnya perpaduan antara budaya, teknologi, dan pendidikan.
“Tujuan acara ini sebenarnya dari kami (red: HMPS PAI) itu ingin mengenalkan dan menanamkan mindset pendidikan visioner kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa PAI. Karena, kita itu dalam pendidikan akan menghadapi dunia digital. Mau nggak mau guru itu harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jadi, guru dituntut untuk kreatif, inovatif, dan bisa bersinergi dengan segala pihak,” jelasnya dalam wawancara.
Ia juga berharap, dengan diadakannya seminar nasional ini, para mahasiswa bisa berinovasi dengan memadukan budaya, teknologi, dan pendidikan.
“Kalau dari saya pribadi, harapannya, mahasiswa pendidikan, khususnya PAI, harus bisa berinovasi dengan memadukan budaya, teknologi, dan, pendidikan itu sendiri,” pungkasnya.
Salah satu peserta seminar, Labib, mengungkapkan kesannya, karena pemateri yang berinteraksi secara langsung dengan seluruh peserta seminar.
“Pematerinya sangat baik, jelas, dan juga menarik, karena pemateri juga mengajak peserta berinteraksi selama seminar berlangsung,” ungkapnya.
Labib juga mengutarakan pesannya untuk para calon guru di masa depan. “Jadilah guru yang kreatif, inovatif, dan bersinergi,” pesannya. (Mada/red)