“Greedy People”, Ketika Keserakahan Mendatangkan Kejutan

Sumber Foto: Pinterest

Oleh: Muhammad Fajar Saputra

Greedy People adalah film kriminal komedi Amerika yang dirilis pada 2024, disutradarai oleh Potsy Ponciroli dan ditulis oleh Michael Vukadinvich.  Ungkapan “dapat menjadi film yang lebih baik” mungkin paling tepat untuk menggambarkan film ini. Dengan genre crime comedy dan durasi sekitar 112 menit, film ini berhasil meraih pendapatan sebesar $156,812 USD (2,35 miliar rupiah) dan mendapatkan rating 6.2/10 di IMDb serta 61% di Rotten Tomatoes. Sayangnya, berbagai aspek dalam film ini masih terkesan kurang yang membuatnya tidak mampu mencapai potensinya.

Film ini menceritakan tentang seorang polisi baru yang bernama Will Shelley yang tidak sengaja melakukan pembunuhan terhadap perempuan paling kaya di daerah tersebut, yaitu Virginia Chetlo. Karena hari itu, adalah tugas pertama Will, maka datanglah partner polisi yang membimbingnya, Bernama Terry Brogan. Bukannya segera melaporkan pembunuhan, mereka berdua malah berusaha menutupi pembunuhan tersebut setelah melihat setumpuk uang yang berada di ruangan tersebut. Dan seperti judul film ini “Greedy People” mereka memutuskan untuk menyimpan uangnya dan merekayasa tempat kejadian peristiwa (TKP) seolah-olah terjadi perampokan. Tapi siapa sangka penyelidikan palsu yang mereka lakukan (mengingat mereka sendiri yang melakukan pembunuhan) ternyata membuka banyak rahasia dan cerita terkait dengan keluarga Virginia Chetlo.

Premis yang diangkat oleh film Greedy People adalah “menutupi pembunuhan”, sebuah premis yang cukup klise, melihat banyaknya film yang menyoroti sudut pandang pelaku seperti I Saw the Devil (2010), Parfume: The Story of a Murderer (2016) dan berbagai film lainnya. Greedy People—menariknya berhasil menyajikan kisah tidak hanya upaya seorang tokoh utama untuk menutupi pembunuhan, tetapi juga memperlihatkan sebuah teka-teki menarik pada kehidupan Virginia Chetlo. Hal inilah yang berhasil memancing atensi dari penonton dan menjadi sebuah pembeda dari film-film yang berfokus pada Point Of View (POV) pembunuhan lainnya.

Film ini disusun dengan apik dan rapi karena memiliki pembagian pada plot ceritanya. Terbagi menjadi 6 bagian yaitu The Cops, The Masseur, The Husband, The Colombian, The Pregnant Wife dan The Child. Pembagian ini didasarkan pada fokus cerita, misalnya The Cops yang berfokus pada polisi—Will dan Terry—bagaimana mereka bertemu, melakukan pembunuhan dan upaya untuk menyelesaikan hal yang mereka mulai. Ataupun The Masseur yang berfokus pada kisah seorang pemijat yang sering sekali datang ke rumah Virginia Chetlo, meliputi alibi, kebiasaan dan masalah yang dihadapinya. Meskipun terbagi seperti ini Greedy People tidak menunjukkan alur yang membingungkan, malah terasa begitu lugas ke inti cerita. Irama dari film ini juga terbagi secara merata sehingga disepanjang film penonton tidak merasa jenuh atau bosan di suatu bagian khusus, karena pembagian plot yang rapi.

Tidak hanya narasinya yang terstruktur dengan baik, Greedy People berhasil memanfaatkan apa yang dimilikinya menjaga perhatian penonton. Salah satu contohnya menggunakan suspense pada tiap-tiap bagian plot dengan takaran yang tepat. Bisa dilihat pada bagian The Masseur sebagai contohnya, yang ternyata si pemijat masih berada di rumah saat kedua polisi sedang memalsukan TKP. Contoh lain dalam upaya mempertahankan perhatian penonton adalah perubahan suasana. Greedy People mengubah nuansa film yang awalnya terasa lucu, cerah dan menyenangkan, menjadi lebih gelap, suram dan mencekam. Meskipun demikian transisi ini terasa begitu halus sehingga tidak membuat penonton terasa aneh.

Selesai menyajikan berbagai kelebihan tadi, Greedy People menunjukkan beberapa aspek yang bisa dibilang cukup “kurang” sehingga menjadi kelemahan dari film ini. Pertama dari character development, Greedy people bisa dikatakan sudah cukup baik dalam menyajikan konsistensi sikap dalam beberapa tokoh, misalnya karakter dari istri Will yang dari awal sampai akhir mempercayai intuisinya, dan beberapa tokoh lain. Namun, tidak sedikit pula tokoh yang karakteristiknya terasa begitu dangkal, karena sering kali terjadi scene dimana tokoh melakukan hal yang terasa di luar dari karakteristiknya. Belum lagi di beberapa scene sebuah tokoh yang tiba-tiba ada di suatu tempat tanpa penjelasan kehadirannya.

Kedua, investigasi dalam film ini terasa begitu sangat kurang. Bagi penonton yang sering melihat film yang cukup menonjol dalam hal investigasi seperti Sherlock Holmes atau Hercule Poirot, investigasi di film ini terasa tidak mendalam—meskipun kedua tokoh yang disebutkan adalah fiksi, investigasi di film ini harusnya bisa lebih kuat, meningat genre mereka adalah crime. Hal ini dapat dilihat dalam investigasi awal TKP yang tidak terlalu disorot oleh film ini. Selanjutnya adalah percakapan yang terasa membosankan dan cukup klise, percakapan terasa tampak hanya pelengkap, dibandingkan dibuat untuk mengaduk-aduk perasaan penonton.

Selanjutnya adalah penyampaian pesan yang kurang “mengena” pada penonton, Greedy People memiliki tujuan untuk tidak “Greedy (serakah)” akan tetapi pesan ini tidak tersampaikan dengan baik. Hal ini disebabkan beberapa scene ingin menunjukkan akibat dari keserakahan, justru cenderung disebabkan hal lain seperti ketakutan, kemarahan dan faktor emosi. Hal tersebut mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Terakhir, terlalu banyakny scene tidak penting yang tidak memberi dampak apapun, meskipun beberapa scene membuat penonton overthinking dengan apa yang terjadi, tetapi tetap saja jumlah adegan tidak penting yang diambil terasa berlebihan

Secara keseluruhan, Greedy People (2024) menyajikan cerita yang menarik dengan elemen misteri yang menambah kedalaman pada premis yang sudah sering digunakan. Pembagian plot yang rapi, irama adegan yang merata, serta suspense yang efektif, menjadi kekuatan utama film ini. Namun, kelemahan dalam film ini terletak dalam pengembangan karakter yang dangkal, investigasi yang kurang mendalam, dialog yang klise, dan penyampaian pesan moral yang lemah. Ditambah dengan banyaknya adegan tidak relevan, film ini terasa kehilangan fokus di beberapa bagian. Meskipun demikian, Greedy People tetap menjadi tontonan yang cukup menyenangkan, terutama bagi penggemar genre crime comedy yang mencari cerita ringan dengan elemen misteri.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *