Demokratisasi Kampus Kembali Dipertanyakan!!!

Sumber Foto: Arsip DinamikA.


Rubrik Berita dalam Majalah DinamikA “Perdagangan Pendidikan” Edisi ke-16 Tahun 2006, halaman 50-52.

STAIN Salatiga – Paska lebaran, Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tidak seperti biasanya. Terdapat banyak spanduk yang menempel di pohon dan dinding. Spanduk itu adalah sosialisasi pemilihan Ketua STAIN Salatiga yang memang dipasang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) STAIN Salatiga. Hampir selesai sudah masa kepemimpinan Drs. Badwan, M.Ag. selama empat tahun (Maret 2006-red). STAIN Salatiga kembali menjadi saksi bisu perhelatan akbar Pemilihan Ketua STAIN Salatiga periode 2006-2010.

Dikutip dari data KPU, pemilihan Ketua STAIN Salatiga untuk kali ini ada dua tahap. Pertama, tahap penjaringan; dan yang kedua, tahap pemilihan pencalonan. Tahap penjaringan dilaksanakan pada tanggal 29 November 2005 dan tahap pemilihan pencalonan tanggal 10 Desember 2005. Tetapi, sebelum tahap pencalonan, ada sebuah acara yang dikemas darı KPU STAIN Salatiga, yaitu penyampaian visi dan misi pada tanggal 7 Desember 2005.

Selasa, 29 November 2005, tahap penjaringan dibuka. Pemilih yang berhak antara lain dosen, karyawan dan mahasiswa semester 3 ke atas. Sementara, calon yang masuk pada babak penjaringan awalnya berjumlah 14 orang.

Mereka antara lain Drs. Abdul Syukur, M.Si., Drs. A. Bahrudin, M.Ag., Drs. A. Mahzumi, Μ.Α., Drs. Badwan, M.Ag., Drs. Budihardjo, M.Ag., Drs. Imam Sutomo, M.Ag., Drs. Masykur Minan, M.Ag., Dr. H. M. Saerozi, M.Ag., Prof. Dr. Muh Zuhri, Drs. H. M. Zulfa, M.Ag., Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Dr. Mansur, M.A., Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag., dan Drs. Sa’adi, M.Ag

Dari hasil laporan wartawan DinamikA, pada tahap penjaringan tanggal 7 Desember 2005 kemarin, diperoleh suara untuk masing-masing Balon Ketua STAIN Salatiga:

NoNamaPerolehan Suara
1Drs. Abdul Syukur, M.Ag.134
2Drs. A. Bahrudin, M.Ag.69
3Drs. H. A. Mahzumi, M.Ag.159
4Dr. Badwan, M.Ag.229
5Drs. Budihardjo, M.Ag.212
6Dra. Jamiatul Islamiyah, M.Ag.130
7Drs. Imam Sutomo, M.Ag.268
8Dr. Mansur, M.Ag.147
9Drs. Masykur Minan, M.Ag.72
10Dr. Saerozi, M.Ag.293
11Prof. H. Muh. Zuhri267
12Drs. H. M Zulfa, M.Ag.223
13Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd.270
14Drs. Sa’adi, M. Ag.152
Jumlah Total2473
Kartu Suara Rusak37
Kartu Suara Abstain1
Total Suara2511

Dan sesuai Statuta Pemilihan Ketua STAIN Salatiga, yang lolos menjadi ketua STAIN Salatiga ada enam orang, yaitu:

  1. Dr. Saerozi, M.Ag.
  2. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd.
  3. Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
  4. Dr. Badwan, M.Ag.
  5. Drs. H.M Zulfa, M.Ag.
  6. Prof. H. Muh. Zuhri

Dari enam orang tersebut, masih ada persyaratan lagi dari KPU STAIN Salatiga. Syaratnya antara lain:

  • Mengisi surat pernyataan kesediaan mengumpulkan foto.
  • Mengisi surat pernyataan kesediaan sebagai Calon Ketua STAIN Salatiga
  • Bersedia menyampaikan visi dan misi.

Dan untuk semua persyaratan itu, paling lambat dikumpulkan tanggal 7 Desember 2005 di kantor KPU STAIN Salatiga. Satu lagi, menurut ketua KPU, “Untuk pemilihan kali ini, pada tahap calon ketua, minimal 1 orang kurang dari itu tidak akan dilaksanakan atau diundur.” Dan ternyata, menurut sumber yang dapat dipercaya, ada 3 calon Ketua STAIN Salatiga yang telah memenuhi persyaratan, yaitu:

  • Dr. Rahmat Haryadi , M.Pd.
  • Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
  • Dr. H. M. Zulfa, M.Ag.

Dari ketiga orang yang lainya, diperoleh keterangan bahwa dua orang mengundurkan diri dan yang satu tanpa keterangan.

Ada keganjilan dalam proses penjaringan ini. Banyak mahasiswa menilai proses pemilihan tahap penjaringan ini dirasa sia-sia. Pasalnya, mahasiswa memilih calon ketua tanpa mengetahui visi-misi mereka. Sementara, visi-misi calon ketua baru disampaikan setelah proses penjaringan ini selesai (red: tanggal 7 Desember).

Suara Pra Pemilihan

Proses penjaringan untuk menentukan calon Ketua STAIN ini sebelumnya menuai banyak kritikan dan tuntutan dari elemen-elemen mahasiswa. Di antaranya diungkapkan Syukur Fachrudin dari Teater Getar, yang menilai bahwa pemilihan ketua STAIN ini, sebenarnya, untuk memilih ketua STAIN atau “Ketua dosen saja.” Sebab, riil bahwa suara mahasiswa hanya sampai pada tataran penjaringan, sementara suara dosenlah yang sampai pada tahapan akhir pemilihan ketua STAIN.

Sedangkan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang diusung oleh Khoirul Huda menyampaikan empat tuntutan untuk calon ketua STAIN ke depan, di antaranya: peningkatan kualitas pendidikan, penghargaan prestasi mahasiswa (akademik/organisasi), membuka kran demokrasi kampus, dan terakhir, transparansi kebijakan kampus yang aspiratif.

Banyak mahasiswa yang kecewa pada proses penyampaian visi-misi calon ketua. Kekecewaan ini antara lain pada sikap dosen yang seolah-olah “cuek bebek”. Hal ini terbukti ketika saat penyampaian visi misi calon ketua. Presentasi kehadiran dosen sangat mengecewakan. Kekecewaan semakin bertambah ketika calon ketua pilihan mahasiswa banyak yang mengundurkan diri. Mereka antara lain Prof. Dr. Muh. Zuhri dan Dr. Saerozi, M.Ag..

Hasil perolehan suara pada tahap pemilihan Calon Ketua STAIN Salatiga pada tanggal 10 Desember 2005, dari pukul 08.00-12.00 WIB. Diketahui, dari jumlah pemilih 81 orang, yang menggunakan hak pilihnya hanya 78 orang. Dari pantauan wartawan MBM DinamikA, perolehan suaranya adalah:

NoNamaPerolehan Suara
1Drs Imam Sutomo, M.Ag57
2Drs. H.M Zulfa, M.Ag20
3Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd1
Jumlah Total78
Kartu Suara Rusak
Kartu Suara Abstain3
Total Suara81

Setelah proses pemilihan ketua yang melelahkan ini, akhirnya terpilih Drs. Imam Sutomo, M.Ag.. Bagaimana gambaran dan prospek STAIN ke depan dalam asuhannya? Berikut petikan wawancara Wartawan DinamikA dengan ketua STAIN terpilih periode 2006-2010.

‘Saya Akan Membangun Komunikasi dengan Publikasi’

Proses panjang pemilihan ketua STAIN sudah selesai. Dan Andalah yang terpilih. Lalu, apa program untuk STAIN ke depan yang menjadi prioritas?

Saya akan tetap melanjutkan ide lama (red: Pak Zuhri dan Pak Badwan). Pertama, tentang pengembangan akademik; dari aspek dosennya, untuk fokus pada penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Arab; sedangkan dari aspek mahasiswa, saya akan tetap mempertahankan pengembangan pendidikan di ma’had. Kedua, ini bukan ide lama, tapi dari saya sendiri, yaitu tentang aktualisasi bakat-minat mahasiswa.

Cara riil untuk pelaksanaan program Anda itu bagaimana?

Dengan pelatihan langsung, untuk dosen saya beri kebebasan untuk memilih, apa fokus pada bahasa Inggris atau bahasa Arab. Kemudian, untuk mahasiswa tetap pada kurikulum yang ada semacam SIBA (Studi Intensif Bahasa Arab). Jika soal aktualisasi bakat-minat tadi, saya tetap mengandalkan kerja sama dengan Pembantu Ketua (Puket) III. Riilnya mungkin nanti ada reward bagi mahasiswa yang berbakat, baik di bidang seni, lingkungan, atau menulis

Sekedar flashback saat penyampaian visi-misi kemarin, Anda menyinggung topik sentral soal kebanggaan civitas akademika terhadap lembaga?

Ya, kebanggan perlu dibangun, apalagi di usia STAIN ini yang relatif muda (8 tahun-red). Saya akan mulai dari jajaran atas, semacam dosen. Sebenarnya, kalau kualitas personil lembaga ini bagus, tentu kebanggaan itu sendiri akan tumbuh. Dan selanjutnya, itu menjadi modal kita untuk berkompetisi dengan perguruan tinggi lain. Dan cara yang bisa dilakukan sekarang ini adalah studi lanjut para dosen. Jika tentang akademik kita bisa menarget raw input sebanyak 3000 dan itu akan menjadi kebanggaan tersendiri, mengingat banyak Perguruan Tinggi Agama (PTA) lain yang ada di Jawa Tengah seperti di Boyolali dengan STAIN Surakarta, Magelang, dan lain-lain. Dengan proses yang terus berkembang ini, perubahan STAIN ke IAIN/JIN pasti bisa diwujudkan

Masih adakah rasa optimisme ke arah sana ketika pembukaan jurusan baru yang kemarin saja gugal?

Soal optimis, saya masih sangat optimis, ditambah lagi dengan semangat dosen-dosen muda yang berbakat. Soal gagalnya pembukaan jurusan baru, itu tidak hanya di STAIN Salatiga saja, tapi semua PTA dan itu diatur oleh pusat. Perubahan wujud STAIN ke IAIN/UIN itu sebenarnya nomor dua, yang penting adalah wadah kita yang harus bagus, bukan hanya nama saja, tapi mutunya.

Ada semacam sinyalemen yang ditangkap mahasiswa bahwa jalinan komunikasi antara personil lembaga ini macet dan berimbas pada mahasiswa. Tanggapan Anda?

Oh, itu kritik, ya. Sebenarnya komunikasi dan kerja sama baik-baik saja. Mungkin, yang terlihat oleh mahasiswa adalah publikasi, koordinasi yang masih sibuk sendiri-sendiri. Itu problem kami saat ini. Saya akan membangun komunikasi dengan publikasi, riil-nya mungkin nanti akan ada buletin dan media informasi lain Sebenarnya, kualitas STAIN Salatiga saat ini dalam wilayah kompetisi antar perguruan tinggi nasional bagaimana?

Tidak terlalu jelek. Saya masih bisa katakan posisi STAIN ini ya di tengah rata-rata. Artinya tidak terlalu terpuruk, lah. Kita lihat saja pada event-event porseni, kita masih mendominasi dan dukungan masyarakat lokal masih baik.

Soal tuntutan mahasiswa mengenai transparansi statuta kampus bagaimana?

Oh, silakan. Statuta kampus sudah ada, silakan baca.

Tapi mayoritas mahasiswa tidak mengetahui, misalnya, tentang prosedur pemilihan ketua kali ini, di mana mahasiswa memberi suara sebelum mendengar visi-misinya!

Maaf, itu bukan statuta kampus. Tapi, itu peraturan panitia pemilihan. Peraturan itu tidak berlaku bagi semua pemilihan ketua di PTA lain, hanya di STAIN mi saja. (Muhamin & Nung/Dn)

Penulis Ulang: Faiz Alfa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *