DEMA IAIN Salatiga Gelar Salatiga Creative Culture Guna Memupuk Toleransi Beragama

Sumber foto: channel Youtube DEMA IAIN Salatiga

Klikdinamika.com, Salatiga- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Salatiga gelar Salatiga Creative Culture (SCC) Halaqoh Moderasi guna memupuk rasa toleransi antar umat beragama, Selasa (27/10/2021).

Acara yang mengambil tema “Menjalin Silaturahmi, Memperkuat Toleransi, Mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika Abadi” bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap Kota Salatiga sebagai kota paling toleran di Indonesia. Seminar berlangsung di Auditorium Kampus 3 IAIN Salatiga.

Kegiatan ini hadiri oleh Badawi Rachman (Eks. Narapidana Teroris), KH. M. Hanif, M. Hum., (Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro), Izak Y. M. Laitu, pH. D., (Tokoh Agama Kristen), Pinandhita Eko Pujianto (Tokoh Agama Hindu), Pandhita Anggadhammo Warto (Tokoh Agama Budha) sebagai pembicara, serta dimoderatori oleh M. Fahmi Fahreza.

Wisnu Rhama Yadika, selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang berkelanjutan.

“Kegiatan Halaqoh Moderasi merupakan serangkaian acara yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Seperti besok, dilanjutkan dengan sekolah karya. Setelah itu, lomba-lomba yang diperuntukan bagi masyarakat umum, terutama yang ada di sekitar Salatiga, dan yang terakhir nanti saat puncaknya, yaitu pada 12 atau 13 November mendatang ditutup dengan guest star yang masih rahasia,” tuturnya.

Wakil Rektor II, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M. Ag., mendukung penuh serta menyambut dengan baik acara ini.

“Saya mendukung penuh serta menyambut baik adanya acara ini. Semoga moderasi itu ada dalam kehidupan kita, baik dalam berucap dan bertindak. Sekali lagi, saya menyambut baik. Semoga sukses pula serangkaian kegiatan yang lainnnya,” ucapnya

Selain itu, Faza Izudin Muhammad, satu diantara peserta seminar, mengungkapkan bahwa ia merasa senang serta mendapat wawasan baru dalam beragama.

“Pak Badawi Rahman, mantan teroris yang dulu menjadi intelijen kaki tangan Noordin Muhammad Top, dan perjuangannya menjadi teroris, serta menceritakan keluh kesahnya. Bagaimana ia mengajak orang lain untuk jadi teroris. Salut sama beliau yang mau ngasih tips untuk terhindar dari ideologi radikal,” pungkasnya. (Anita/Devi/Tias/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *