Sumber Foto: Wulan/DinamikA
Klikdinamika.com– Dewan Mahasiswa (Dema) FTIK UIN Salatiga menggelar Seminar Internasional yang bertema ‘Improving The Education Digitalization for The Development of Examplary Human Resource In The 5.0 Era’ yang berlangsung secara offline di gedung Student Center UIN Salatiga, Selasa (25/10/2022).
Acara tersebut menghadirkan Karren Foshdal dari Akarnas and Ammam, Jordan; Hendi Pratama, Dosen & Coach Transformasi Pendidikan; Anurima Chanda, Asisten Departemen of English Birda Muna College, serta diikuti oleh peserta sebanyak 450 orang.
Karren Foshdal selaku pemateri pertama memaparkan bahwa digitalisasi merupakan integrasi teknologi digital dalam kehidupan seharai hari dan bertujuan akhir pada era 5.0 untuk menggabungkan manusia dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“Digitization is the integration of digital technologies into everyday life by the digitization of everything that can be digitized. Is the ultimate goal of the 5.0 era to combine humans with A.I. Artificial intelligence, (Digitalisasi adalah integrasi teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari dengan digitalisasi segala sesuatu dapat didigitalkan, tujuan akhir dari era 5.0 untuk menggabungkan manusia dengan A.I. atau kecerdasan buatan,)” jelasnya.
Alumni Dosen STAIN Salatiga ini juga menambahkan masalah manusia dan kecerdasan buatan sedang dibahas di dunia Barat di Era 5.0. Kita bisa melihat bahwa 66,6% populasi dunia menggunakan ponsel, 59,5% menggunakan internet, serta 53,6% menggunakan media sosial. Sebanyak 96,4% orang Indonesia mengakses internet melalui penggunaan gawai mereka.
Hendi Pratama, selaku pemateri ke-2 menambahkan, bahwa digitalisasi pada proses pembelajaran sudah sangat maju, sebagai contoh jurusan kedokteran tidak perlu lagi membeli mayat untuk praktek membedah, sekarang sudah ada teknologi yang namanya AR/VR dengan menggabungkan unsur-unsur digital di dunia nyata dan dapat berinteraksi melalui lingkungan 3D.
“Digitalisasi pada proses pembelajaran seperti Al Chatbots, Remote Proctoring, Adaptive Learning, Video Conferencing for Online Studies, Smart Classroom, dan AR/VR for better Learning Experience, contohnya penggunaan VR di ilmu kedokteran,” ujarnya.
Hendi menambahkan bahwa pendidikan hari ini untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan. Dapat dilihat bahwa banyak lapangan pekerjaan yang akan hilang dengan presentasi paling tinggi 98% adalah lean Officer dan presentasi paling rendah 0,4% adalah physicians/surgeon atau dokter/ahli bedah dan guru.
Hammam, selaku Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mengatakan, bahwa pentingnya menyiapkan tenaga kerja di masa depan dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa asing seperti Bahasa Inggris. Bukan hanya belajar di prodi saja tetapi mengembangkan passion yang dimiliki, dan kedisiplinan dalam teknologi digital.
“Seminar ini membuka mata mahasiswa bahwa bahasa Inggris itu penting agar bisa go internasional, mengembangkan passion juga diperlukan bukan hanya di prodi saja, dan untuk menjadi scholar, science, scientist, ataupun sarjana memerlukan sumber yang banyak, mengelola media dengan penuh keuletan dan kedisiplinan,” ujarnya. (Wulan/Red)