Ada Maba Asal Filipina, PBAK Fakultas Dakwah Usung Tema Seputar Moderasi dan Toleransi

PBAK Fakultas Dakwah (Sumber Foto: Andika/DinamikA).

Klikdinamika.com– Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiawaan (PBAK) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga 2024 yang mengangkat tema Menegakkan Moderasi Sebagai Sinergi Toleransi dilaksanakan di Auditorium Prof. Dr. H. Achmadi, Kamis, (22/8/2024).

Tema ini diambil dengan harapan seluruh mahasiswa dapat bertoleransi dan saling memahami antar sesama.

Ketua Panitia PBAK Fakultas Dakwah, Purnama Aji, menjelaskan latar belakang diangkatnya tema tersebut pada PBAK Fakultas Dakwah 2024.

“Diangkatnya tema ini dilihat dari dinamika yang sudah ada, seperti adanya mahasiswa baru dari Filipina,” tegasnya.

Dalam upaya peningkatan moderasi, PBAK Fakultas Dakwah mendatangkan dua pemateri dari luar: Mr. Hans yang berasal dari Jerman, dan Danang Giri Sadewa. Pendatangan dua pemateri tersebut diharapkan dapat menambah wawasan akademik dan kedinamikaan kampus.

Mr. Hans berpesan kepada seluruh mahasiswa, untuk terus belajar dan menekankan attitude agar ilmunya berguna di dalam perkuliahan dan setelah menjadi seorang sarjana.

A student must have good attitude, they must continue to study so that their knowledge can be used in lectures and later after graduation. (seorang mahasiswa harus mempunyai etika yang baik, harus terus belajar agar ilmunya dapat digunakan dalam perkuliahan dan kelak setelah lulus),” tegas Hans.

Mr. Hans menegaskan bahwa teknologi boleh kita kuasai untuk membantu belajar dan memudahkan aktifitas, tetapi jangan sampai teknologi yang menguasai kita.

We can use technology, we can use GPT Chat to help with work and activities. We can control technology, but don’t let technology control us (Kita bisa memanfaatkan teknologi, kita bisa memanfaatkan Chat GPT, untuk membantu pekerjaan dan aktivitas. Kita boleh mengendalikan teknologi, tapi jangan biarkan teknologi mengendalikan kita),”jelas Hans.

Sementara itu, pemateri kedua, Danang Giri, menjelaskan kepada mahasiswa bahwa mahasiswa yang baik yaitu mahasiswa yang kura-kura (kuliah-rapat kuliah-rapat).

“Kura-kura (kuliah rapat) atau bisa disebut aktif dalam organisasi, lebih baik daripada kupu-kupu (kuliah pulang). Tetapi, kita boleh menjadi kupu-kupu asal kita punya kesibukan yang bermanfaat setelah kuliah,” ujar Danang. (Atho/Andika/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *