Massa aksi di depan gerbang utara Gubernuran. (Sumber foto: Kartika/DinamikA)
Klikdinamika.com– Ribuan massa aksi yang menggelar aksi unjuk rasa di Kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng), menerima tindakan represif dari aparat kepolisian, Kamis (22/8/2024).
Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng), hingga pukul 20.01 WIB, terdapat 18 korban represifitas yang telah dilarikan ke beberapa rumah sakit (RS).
Salah satunya adalah Muchamad Fatah Akrom, Reporter Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) DinamikA Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Fatah mengalami sesak napas kemudian pingsan setelah terkena gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.
Satu dari delapan Reporter LPM DinamikA yang sedang melakukan liputan itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Roemani, dibantu demonstran lain. Beberapa jam berselang, Fatah sadar dari pingsan dalam keadaan masih memakai alat bantu pernafasan.
Sedangkan, keseluruhan korban adalah:
RS Roemani
- Muchamad Fatah Akrom (23), LPM DinamikA, UIN Salatiga, keluhan: sesak nafas dan pingsan;
- Nabil Abiyan (20), BEM FPIK Undip, keluhan: sesak nafas dan pingsan;
- Tiza (19), BEM Undip, keluhan: sesak nafas, mata perih dan pingsan;
- Zahra (19), BEM Unnes, keluhan: sesak nafas, mata perih dan pingsan;
- Alzena (19), mahasiswa FH Undip, keluhan: sesak nafas, mata perih dan mual;
- Indraswari (18), mahasiswa UIN Walisongo, keluhan: sesak nafas, mata perih, mual, dan pingsan;
- Ela Faizah (23), Sema Universitas UIN Walisongo dan Ketua Kopri UIN Walisongo, keluhan: sesak nafas dan mata perih;
- Nadya Calista (20), BEM Undip, keluhan: sesak nafas, mata perih, mual, dan pingsan;
- Hanif Muammar (21), Unnes, keluhan: sesak nafas hampir pingsan, kaki bengkak terkena pagar;
- Najwa (20), mahasiswa UIN Walisongo, keluhan: sesak nafas dan bagian perut sakit;
- Dimas Afila (21), BEM FH Undip, keluhan: kena tembak peluru gas air mata dan mengalami penjahitan di hidung;
- Imam Akbar (21), FH Undip, keluhan: mata perih, telinga mengalami pekak dan sesak nafas;
- Rizka Anjani (22), PMII Unnes, keluhan: sesak nafas dan pingsan;
- Relyana Amalia Fauza (19), BEM FH UPGRIS, keluhan: sesak nafas dan tenggorokan panas.
- Deavita marsolina Situmorang (2022), GMNI Unnes, keluhan: sesak napas, dehidrasi, vertigo, pingsan dua kali.
RS Tlogorejo
- Rizik, FH UNNES, keluhan: sesak napas, sebelumnya dikejar dan dipukul polisi.
RS Pandanaran
- M. Zidan, FH UNNES, keluhan: sesak nafas.
RS Kariadi
- Sa’adhatul Rhiham Muna, Fasya UIN Walisongo, keluhan: sesak napas, pingsan.
(Ramzy/Red)