Petani di Sekitar Rawa Pening Alami Kerugian Akibat Aturan BBWS Pemali

Sumber foto: Alif/DinamikA

Klikdinamika.com– Salatiga, Petani di sekitar danau Rawa Pening mengalami kerugian setelah lahan persawahan mereka terendam air danau. Hal tersebut disebabkan karena adanya aturan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Selasa (21/09/2021).

Aturan tersebut menjadikan DAM atau Bendungan Tuntang membuka 1 dari 6 pintu air yang ada. Penjaga pintu air di DAM Tuntang, Restianto (30), menjelaskan bahwa debit air di pintu air DAM Tuntang menurut aturan BBWS Pemali Juwana hanya 4 m³/dt.

“Aturan BBWS Pemali Juwana yang diterapkan mulai 2019, mengatur debit air hanya 4 m³/dt. Sebelumnya, debit air bisa sampai 11 m³/dt,” terangnya.

Restianto menambahkan, setelah ada protes dari petani, debit air dinaikkan menjadi 8 m³/dt walaupun hal itu menyalahi aturan yang ditetapkan BBWS Pemali Juwana.

Akibat ditetapkannya peraturan tersebut, ratusan lahan persawahan milik warga yang berada di sekitar Rawa Pening terendam karena kondisi air yang naik.

Sobirin (52), petani asal kecamatan Tuntang, mengeluhkan dampak dari adanya aturan tersebut. Menurutnya, dampak dari aturan BBWS Pemali Juwana sangat merugikan petani.

“Aturan BBWS Pemali Juwana ini sangat merugikan petani. Saat ini masih kemarau dan air belum surut sepenuhnya. Kalaupun surut juga sedikit, itu juga karena kemarau, bukan karena pintu airnya dibuka,” keluhnya.

Sobirin juga mengatakan bahwa dua tahun terakhir lahan persawahannya sering terendam air danau. Bahkan masih ada sisa enceng gondok yang terbawa air.

Sementara itu, petani lain, Jamil (60) mengungkapkan kesedihannya karena lahan persawahannya terendam dan mengalami kerugian jutaan rupiah.

“Sawah saya seluas setengah hektar terendam air. Kerugiannya bisa mencapai jutaan rupiah,” ungkapnya.

Sebelum ada aturan BBWS Pemali Juwana, imbuh Jamil, ia bisa panen setahun dua kali. Akan tetapi sat ini, setahun hanya bisa panen satu kali karena lahan persawahan yang terendam air danau. (Thoriq/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *