Sumber Foto: Pinterest
Oleh: Aprinianda
Aku berjalan di jalan yang abu abu,
Di antara kabut yang menelan matahari.
Langkahku terdengar,
Tapi tak tahu hendak ke mana gema itu pulang.
Peta di tanganku kosong,
Kompas berputar acak tanpa arah,
dan di dadaku
Angin bertiup tanpa permisi.
Aku mulai bertanya pada langit,
Tapi awan menutup mulutnya.
Mencoba bertanya pada bumi,
Namun tanah sibuk sendiri memeluk akarnya.
Kadang aku ingin berhenti,
Menjadi batu di tepi jalan,
Menunggu hujan menampar wajahku
Agar sadar atau setidaknya lupa.
Tapi kaki ini terus melangkah,
Meski tak tahu apakah ujungnya rumah,
Jurang, atau sekadar lingkaran
Yang membawaku kembali
ke titik awal.