Klikdinamika.com, Salatiga (2/12)- Sosialisasi tentang Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2018 dinilai masih kurang. Ketidaktahuan
mahasiswa tentang PEMIRA cukup memprihatinkan, tak hanya semester 3, yang semester 5 pun demikian. “Jujur, saya tidak tahu PEMIRA. Juga tidak pernah ikut memilih,” jelas Nurul Hidayah (20).
Arif, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 3, mengungkapkan masih banyak mahasiswa yang belum tahu apa itu PEMIRA, sistemnya seperti apa, dan lain sebagainya. Menurutnya, mahasiswa yang masih kurang tahu adalah mahasiswa baru (maba) dan
mahasiswa semester 3. Ia sebagai mahasiswa yang masih semester 3, merasa sangat minim pengetahuan tentang PEMIRA. “Saya berharap, sosialisasinya bisa lebih menyeluruh dan menggunakan cara yang lebih kreatif,” jelasnya.
Sudirman, mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) semester 1 mengatakan tidak tahu menahu tentang PEMIRA. Bahkan, baru saja mendengar istilah itu.
Hal yang berbeda diungkapkan oleh Muhammad Khoirul Umam ketika ditemui di sekretariatan UKM Racana. “Mahasiswa harus aktif dalam mencari tahu. Termasuk terkait PEMIRA. Saya lihat, dari pihak Komisi Pemikihan Umum Mahasiswa (KPUM) telah melakukan sosialisasi dengan maksimal, yaitu melalui media sosial, maupun pamflet-pamflet yang tertempel di mading,” tuturnya. Bagi mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara (HTN) semester 5 itu, PEMIRA adalah salah satu kontestasi politik di dalam kampus, yang mana menjadi ajang perpolitikan organisasi mahasiswa. Ia juga mengibaratkan PEMIRA sebagai sebuah minitur demokrasi di Indonesia.(Am/Rozy/Red)