Sumber Foto: Youtube UIN Salatiga
Klikdinamika.com– Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga gelar sidang senat terbuka dalam rangka wisuda pertama setelah alih status dari Institut menjadi Universitas. Kegiatan berlangsung selama dua hari secara berkala pada tanggal 28-29 Desember 2022 di Auditorium Student Center UIN Salatiga, Rabu (28/12/2022).
Prosesi wisuda dimulai dengan pemindahan tali toga dan penyerahan ijazah oleh rektor dan wakil rektor UIN Salatiga.
Dalam sambutan pembukaan oleh Muh. Saerozi, selaku Wakil Rektor bidang akademik dan pengembangan kelembagaan, ia menyampaikan laporan perihal penundaan wisuda yang disebabkan oleh proses transformasi IAIN menjadi UIN Salatiga.
“Sejak bulan Desember tahun 2019 kami sudah mengajukan peralihan IAIN menjadi UIN, di tahun 2020 sampai 2021 dalam proses yang melibatkan Kemenag dan Kemenkue. Lalu baru tanggal 27 Desember kemarin data dinyatakan lengkap, atas dasar itulah wisuda kami undur, dan tidak boleh melebihi tahun 2022,” jelasnya.
Saerozi juga mengikrarkan total keseluruhan wisudawan perdana UIN Salatiga ada 1.636 orang dan terbagi menjadi dua bagian menurut fakultas masing-masing.
“Total ada 1.636 mahasiswa yang kami wisudakan pada wisuda perdana ini, hari pertama kami mewisuda 834 orang dari Pasca Sarjana, FTIK, dan Fuadah,” katanya.
Rektor UIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy menyampaikan syukur atas terlaksananya wisuda pertama sebagai UIN dan permohonan maaf terkait penundaan wisuda.
“Semoga penundaan ini tidak mengurangi arti pentingnya wisuda bagi putra dan putri bapak ibu sekalian. Karena dengan diwisuda, kita sudah memenuhi apa yang menjadi janji dari para pengelola UIN Salatiga,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk para wisudawan, agar terus mencari ilmu di manapun dan kapanpun.
“Sekolah boleh putus, tapi belajar tidak boleh putus. Anda bisa belajar di manapun dan kapanpun, karena Pendidikan itu seumur hidup,” imbuhnya.
Atika Mualifah, wisudawati dari prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), menyampaikan kesannya dalam menanti pelaksanaan wisuda yang sempat ditunda 6 bulan tersebut, dan akhirnya menjadi wisudawan pertama di UIN Salatiga.
“Kesannya senang, apa lagi ini kan momen yang ditunggu. Tapi harus menunggu 6 bulan untuk wisuda dari bulan Juni sampai Desember, kan sedih. Tapi tidak mengapa, soalnya sudah menjadi wisudawan pertama di UIN Salatiga, jadi ya seneng,” ungkapnya.
Ia juga meninggalkan pesan untuk mahasiswa UIN Salatiga agar terus meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan UIN lainnya.
“Buat mahasiswa UIN Salatiga harus tetap meningkatkan kualitas diri, karena kita sudah beralih menjadi UIN yang berarti tarafnya lebih tinggi dan mampu bersaing dengan UIN lainnya. Terus semangat buat adek-adek lainnya,” ucapnya. (Naila/Leni/Zakya/red)