UIN Salatiga Nyanyikan Indonesia Raya Setiap Jam 10 Pagi

Mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Raya (Sumber Foto: Istimewa).

Klikdinamika.com Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga terapkan kebijakan pemutaran lagu Indonesia Raya setiap pukul 10 pagi sebagai bentuk menumbuhkan rasa semangat nasionalisme dan kebangsaan di lingkungan kampus, Kamis (20/03/25).

Kebijakan itu didasarkan pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementrian Agama  nomor 01 tahun 2025 dan Surat Edaran Rektor UIN Salatiga Nomor 04 Tahun 2025. Akan tetapi, UIN Salatiga baru menerapkan di Fakultas Dakwah (Fakda) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI). Hal itu dikarenakan ada kendala teknis. Seperti, jaringan mikrofon yang belum tersedia atau mengalami kerusakan di gedung fakultas lainnya.

Miftahuddin, selaku Wakil Rektor (Warek) 1 UIN Salatiga menjelaskan bahwa pemutaran lagu Indonesia Raya di UIN Salatiga setiap pukul 10 pagi didasarkan pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Agama Tahun 2025, yang kemudian diturunkan dalam Surat Edaran Rektor Nomor 04 Tahun 2025.

“Dasar formalnya yaitu surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama nomor 01 tahun 2025, tentang mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia raya yang kemudian diturunkan menjadi surat edaran nomor 04 tahun 2025 tentang Lagu Indonesia raya oleh rektor UIN Salatiga,” jelasnya

Miftahuddin menegaskan bahwa pemutaran lagu Indonesia Raya berlaku di seluruh fakultas, meskipun ada kendala teknis di beberapa lokasi, seperti jaringan mikrofon yang belum tersedia atau mengalami kerusakan.

“Lagu Indonesia Raya itu diperdengarkan di Rektorat dan semua fakultas/pasca. Kalau masih ada yang belum, kemungkinan masih terdapat kendala teknis, misalnya belum tersedia atau rusaknya jaringan mikrofon di salah satu gedung,” tambahnya.

Galih, salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah beranggapan bahwa pemutaran lagu Indonesia Raya memiliki potensi untuk memperkuat rasa nasionalisme dan identitas kebangsaan. Namun, ia juga menekankan bahwa lagu tersebut tidak hanya sekadar didengarkan setiap pagi, tetapi juga harus dihayati dan dipahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar tidak hanya menjadi rutinitas tanpa makna.

“Dengan diputarnya lagu ini pada jam 10 pagi itu memiliki potensi untuk memperkuat rasa nasionalisme dan identitas kebangsaan. Tapi, tidak semata-mata lagu ini hanya untuk didengarkan setiap pagi tapi kita juga harus menghayatinya dan dipahami nilai- nilai yang terkandung di dalamnya,” katanya.

Sementara itu, Zara salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) menyampaikan bahwa pemutaran lagu Indonesia Raya dapat menjadi cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan mahasiswa, terutama di lingkungan akademik.

“Ini bisa jadi cara buat meningkatkan rasa nasionalisme dikalangan mahasiswa apalagi dilingkungan akademik. Ini pun bisa meningkatkan kita kalau pengabdian ke bangsa lewat bidang yang kita pelajari,” (Adinda/Alsa/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *