Aksi Sulut Lilin LK Fakultas Hukum UKSW, Tanggapi RUU TNI

Gelar aksi bertajuk “Malam Suri” (Suara untuk Negeri) di depan SMP Stella Matutina Jalan Diponegoro (Sumber Foto: Kamal/DinamikA)

Klikdinamika.com– Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Hukum (FH) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) gelar aksi bertajuk “Malam Suri” (Suara untuk Negeri) dengan menyalakan lilin dan orasi-orasi, di depan SMP Stella Matutina Jalan Diponegoro, Sabtu (22/3/2025).

Aksi itu diselenggarakan sebagai bentuk tanggapan atas kondisi negara yang sedang tidak baik-baik saja setelah disahkannya Revisi Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

Mardian, dosen Fakultas Hukum, mengapresiasi Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Hukum yang merespons kondisi bangsa terkait RUU TNI yang dibuat tergesa-gesa dan tertutup. Ia menekankan pentingnya partisipasi publik untuk kontrol masyarakat dan berharap mahasiswa Fakultas Hukum dapat menginspirasi lembaga kemahasiswaan lain di Salatiga.

“Saya mengapresiasi teman-teman Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Hukum. Mereka mau merespon kondisi bangsa kita yang tidak sedang baik-baik saja. RUU TNI yang dibuat dengan sistem kebut semalam, dibuat dengan cara tertutup itu, bagi teman-teman mahasiswa Fakultas Hukum dinilai telah melanggar prinsip partisipasi publik. Di mana seharusnya partisipasi ini perlu, agar yang dibahas mendapat proses kontrol dari masyarakat.

Rezky selaku perwakilan dari Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum (BPMFH) UKSW, mengatakan bahwa beberapa lilin yang dinyalakan merupakan gambaran mahasiwa yang dapat menyinari dunia dan sebagai simbol duka cita atas matinya keadilan di negeri ini.

”Perspektif yang pertama, bahwa lilin ini menggambarkan kita bisa menerangi dunia. Jadi seperti misi UKSW nomor empat, dapat menjadi radar, dengan adanya lilin ini sebagai gambaran bahwa kita sebagai mahasiswa UKSW dapat menjadi radar dalam menerangi. Yang kedua bahwa lilin-lilin ini adalah salah satu simbol kita turut berduka soal matinya keadilan di indonesia ini,” ucapnya.

Nathan, salah satu mahasiswa fakultas hukum, merasa degdegan sekaligus senang karena itu adalah pertama kalinya ia dan teman-teman membuat forum seperti itu. Ia melihat kegiatan itu sebagai aksi untuk bersuara menanggapi isu politik, mengingat UKSW di tahun sebelumnya cenderung diam.

“Jujur saya degdegan karena ini pertama kalinya saya dan teman-teman saya membuat suatu forum ini. Tapi, jujur saya senang. Kalau dibilang ini adalah salah satu aksi di mana kita bersuara, menanggapi isu isu politik. Kita bisa lihat UKSW beberapa tahun ke belakang ini sering diam. Tapi Puji Tuhan pada akhirnya kita tetap bisa memulai tradisi yang telah lama mati,” ucapnya. (Sidqon/Danil/Kamal/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *