Sidang Senat terbuka Wisuda ke 5 (Sumber Foto: Anas/DinamikA)
Klikdinamika.com– Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga gelar sidang senat terbuka, dalam rangka pelaksanaan wisuda ke-5 yang dihadiri 819 peserta dan diadakan di Auditorium Prof. Dr. H. Achmadi, Sabtu (27/4/2024).
Muh. Saerozi, selaku Ketua Panitia Wisuda ke-5 menyatakan bahwa peserta yang akan diwisuda sebanyak 819 mahasiswa. Jumlah mahasiswa tersebut terdiri dari pascasarjana sejumlah 38 mahasiswa dan sarjana sebanyak 781 mahasiswa, dengan 259 wisuda putra dan 560 wisuda putri.
“Pada wisuda ke-5 UIN Salatiga ini, akan ada 819 yang diwisuda. Dari jumlah wisudawan itu, terdiri dari progam pascasarjana strata dua sebanyak 38 orang. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) yang diwisuda kali ini sebanyak 217 orang, Fakultas Syariah (Fasya) sebanyak 135 orang, Fakultas Dakwah (Fakda) sebanyak 148 orang, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (Fuadah) yang diwisuda kali ini sebanyak 115 orang, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) sebanyak 166 orang,” ucap Saerozi dalam sambutannya.
Nurul Fazria Farelia, salah satu perwakilan wisudawan, menyampaikan rasa terimakasihnya dan memohon maaf kepada para rektor, dosen, serta orang tua.
“Izinkanlah saya mewakili rekan-rekan wisudawan-wisudawati mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya dan sebesar besarnya kepada Rektor UIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin. Kami memohon maaf, apabila selama proses pendidikan berlangsung terdapat tutur kata maupun perbuatan yang menggores bapak dan ibu dosen. Kami tidak bisa membalas apapun. Kami akan selalu berdoa agar Allah membalas kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada kami. Ucapan setulus-tulusnya juga kami sampaikan kepada kedua orangtua kami, yang pada hari ini telah datang meyaksikan keberhasilan kami dalam menuntut ilmu.”
Saat penghujung acara, Prof. Dr. Zakiyyudin menyampaikan tiga pesannya terhadap para wisudawan tahun ini.
“Pesan saya yang pertama, ilmu itu tidak akan pernah selesai untuk kita kaji, kita masih terus dituntut oleh Allah dan Rasul-Nya, agar kita boleh putus sekolah karena sudah selesai (red: wisuda). Tetapi, kita tidak boleh putus belajar. Untuk itu, manfaatkan apa yang sudah Anda miliki untuk pada sesama dan lingkungan kita tinggal. Seperti pohon padi–semakin berisi semakin merunduk–maka tunjukkanlah bahwa Anda menjadi orang yang berilmu serta rendah hati,” tegasnya.
Salah satu wisudawati dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Prodi PGMI), Dewi Anggraini, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti acara wisuda kali ini, meskipun terdapat sedikit kendala saat acara berlangsung.
“Pastinya menyenangkan, yang ditunggu-tunggu selama 4 tahun, akhirnya hari ini bisa terlaksanakan dengan lancar. Walupun, tadi sempat ada bebrapa kendala sistem seperti mati lampu, tapi tidak menjadi halangan buat kita para wisudawan wisudawati,” terangnya.
Dewi juga menyamapaikan sedikit pesan untuk teman temannya.
“Pesan buat teman-teman, pokoknya tetap semangat! Yang mau nerusin S2, ya, silakan; yang mau bekerja, semoga dapat pekerjaan yang bagus, sesuai dengan jurusan dan mendapatkan pekerjaan yang mapan; kalau yang mau nikah, ya, cari calon suami atau istri yang agamanya tinggi,” tandasnya. (Apri/Anas/red)