Tidak Diizinkan Rektorat, Mimbar Kemanusiaan Pindah Lokasi ke Lapangan Pulutan

Foto bersama PMII, SMUD, IMM, dan Mahasiswa Umum pada acara Mimbar Kemanusiaan (Sumber Foto: Atho/DinamikA).

Klikdinamika.com– Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga gelar acara Mimbar Kemanusiaan. Acara ini melibatkan kurang lebih 70 peserta yang berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Solidaritas Mahasiswa Untuk Demokrasi (SMUD), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan mahasiswa umum. Tema yang diangkat kali ini yakni “From River to The Sea Palestine Will Be Free” dan berlangsung di Lapangan Pulutan, Rabu (3/4/2024).

Miftah Chaerodin, selaku ketua DEMA UIN Salatiga, menjelaskan bahwa acara Mimbar Kemanusiaan merupakan forum untuk mahasiswa. Acara ini dibuat untuk mempersatukan elemen-elemen organisasi yang semakin lemah, dengan membuat kegiatan isu yang menjadi bersama, tujuannya untuk menjahit hubungan eksternal kampus.

“Forum-forum tersebut termasuk aksi dari bagian kemanusiaan kepedulian terhadap palestina, kita menyuarakan apa yang sedang terjadi. Ini sudah menjadi moment bagi elemen yang ada di  UIN Salatiga” jelasnya.

Selain itu, Miftah juga menambahkan bahwa pelaksanaan acara ini mengalami permasalahan. Salah satu permasalahan tersebut yaitu mengenai tempat–yang sebelumnya direncanakan akan digelar di Tribun Kampus 3 UIN Salatiga, kemudian dipindah ke Lapangan Pulutan.

“Untuk perizinan, kampus mendukung. Namun, Wakil Rektor 3 tidak mengizinkan kegiatan ini diselenggarakan di kampus. Alasannya, mendekati pemilihan rektor. Walaupun kegiatan aksi-aksi ini atas dasar kemanusiaan, itu menjadi hal yang sensitif di dalam kampus,” tuturnya.

Rosana Herenata, perwakilan organisasi SMUD menyatakan bahwa Mimbar Kemanusiaan ini akan terus berlanjut untuk menyatukan isu-isu yang akan menjalin hubungan antar organisasi eksernal.

“Kegiatan ini menyangkut tentang kemanusiaan. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini, salah satunya mengenai keterlindasan negara Palestina, karena permasalah ini belum menemukan titik terang. Semua negara kena dari adanya perseturuan Palestina. Bukan hanya Negara Palestina yang ditindas, kita juga di tindas di negara kita sendiri. Maka dari itu, saya dan kawan-kawan berlindung atas nama kemanusiaan,” ungkapnya.

Kembali dengan Miftah Chaerodin, ia juga menambahkan harapannya terkait acara Mimbar Kemanusiaan ke depan.

“Saya harap kegiatan ini tetap akan menjadi sebuah kegiatan yang bagus untuk bersama-sama melawan isu-isu nasional, maupun isu-isu kampus. Kita akan memperingati hari-hari tertentu dengan kegiatan mimbar seperti ini,” tandasnya. (Disya/Atho/red)

Catatan Redaksi:

  1. Paragraf pertama yang semula tertulis: “Acara Mimbar Kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, yang melibatkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Solidaritas Mahasiswa Untuk Demokrasi (SMUD) dan mahasiswa umum dengan mengangkat tema “From River to The Sea Palestine Will Fe free” yang berlangsung di Lapangan Pulutan, Rabu (3/4/2024).” diubah menjadi: “Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga gelar acara Mimbar Kemanusiaan. Acara ini melibatkan kurang lebih 70 peserta yang berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Solidaritas Mahasiswa Untuk Demokrasi (SMUD), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan mahasiswa umum. Tema yang diangkat kali ini yakni “From River to The Sea Palestine Will Be Free” dan berlangsung di Lapangan Pulutan, Rabu (3/4/2024).”
  2. Caption yang semua tertulis: “Foto bersama PMII, SMUD, dan Mahasiswa Umum pada acara Mimbar Kemanusiaan” diubah menjadi “Foto bersama PMII, SMUD, IMM, dan Mahasiswa Umum pada acara Mimbar Kemanusiaan”.

Paragraf dan caption foto diubah karena terjadi kekeliruan dalam penulisan. Redaksi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *