Sosialisasi Pemira Tidak Maksimal, Hanya 4.204 yang Memilih

Sumber Foto: Screenshot kopisa.id

Klikdinamika.com– Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) telah dilaksanakan, sebanyak 4.204 mahasiswa UIN Salatiga turut berpartisipasi dalam pencoblosan, Sabtu (9/12/2023).

Dari jumlah total mahasiswa UIN Salatiga angkatan 2019-2023 yang berjumlah 15.626, menghasilkan 4.204 mahasiswa yang menggunakan hak suara pada Pemira kali ini.

Farkhan Hadi selaku ketua KPUM, memberitahukan hanya 5.679 dari jumlah seluruh mahasiswa UIN Salatiga yang mendaftarkan diri pada situs pencoblosan (baca: kopisa.id).

“Dari total jumlah mahasiswa UIN Salatiga yang registrasi sebanyak 5.673 mahasiswa. Namun, suara yang masuk hanya 4.204 suara mahasiswa,” jelasnya saat diwawancarai reporter Klikdinamika.com di Ruang Dema U, Sabtu (9/12/2023).

Ia mengatakan bahwa jumlah pemilih yang menggunakan hak suara tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

“Tahun lalu terdapat 3.934 mahasiswa yang menggunakan hak suaranya.
Jika dibandingkan dari perolehan suara, mungkin minat teman-teman mahasiswa tentang politik kampus itu lebih meningkat daripada tahun sebelumnya, setidaknya kami mampu merancang dan mengadakan pemira tahun ini sampai selesai,” ujarnya.

Namun, Farkhan juga meminta maaf kepada mahasiswa UIN Salatiga, karena sosialisasi dari KPUM dirasa kurang menyeluruh dan tidak maksimal.

“Kami memohon maaf kepada teman-teman mahasiswa UIN Salatiga, kenapa kok sosialisasinya tidak bisa menyeluruh kami juga merasakan hal tersebut sosialisasi kami tidak maksimal karena jangka waktu yang diberikan kepada kami dalam kegiatan ini sangat pendek, dan kami masih terkendala hal administrasi pengajuan Surat Keterangan (SK) KPUM dan Badan Pengawas Pemira (Bawasra) dan dalam pengajuan Proposal kegiatan Pemira tahun ini,” tegasnya.

Di akhir, ia meminta kepada semua partai agar dapat mengenalkan partainya jauh hari sebelum Pemira.

“Kepada teman-teman partai, untuk menunjukkan partainya tidak hanya di waktu pemira saja, tetapi jauh-jauh sebelum pemira ada diskusi-diskusi mengenai partai atau politik kampus,” pungkasnya. (Najla/Fajar/Bima/Anna/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *