Pemira Telah Usai, Partai Jaya dan POP Menduduki Kursi Terbanyak

Sumber Foto: Degga/DinamikA

Klikdinamika.com– Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) telah dilaksanaan, KPUM meninjau dari keabsahannya terdapat mahasiswa UIN Salatiga yang tidak me-submit, Sabtu (9/12/2023).

Melihat data suara masuk dari Pemira Senat Universitas tahun 2023, Dapil I dari FTIK masuk 1194 suara, Dapil II dari Fasya masuk 647 suara, Dapil III dari FEBI masuk 955 suara, Dapil IV dari Fakda masuk 459 suara, dan Dapil V Dari Fuadah masuk 949 suara.

Untuk mengetahui keabsahan sah atau tidaknya Pemira, Farkhan selaku ketua KPUM, menjelaskan bahwa terdapat mahasiswa yang tidak me-submit.

“Sebenarnya mengetahui sah atau tidaknya saat menu awal setelah pemilihan ada link untuk submit, nah jika terdapat yang tidak submit itu termasuk tidak sahnya pemilih tersebut,” jelasnya.

Farkhan memberitahukan hanya 5.673 dari jumlah seluruh mahasiswa UIN Salatiga yang mendaftarkan diri pada situs pencoblosan.

“Dari total jumlah mahasiswa UIN Salatiga, kurang lebih yang registrasi, yaiti 5.673 mahasiswa. Namun, suara yang masuk hanya 4.204 suara mahasiswa,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa jumlah pemilih yang menggunakan hak suara tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

“Jika dibandingkan dengan tahun kemarin dari perolehan suara dikatakan minat teman-teman mengenai politik kampus lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya,” ujarnya.

Farkhan juga memberitahukan kursi terbanyak Pemira tahun 2023 yaitu dari partai JAYA dan POP.

“Untuk jumlah kursi terbanyak dari partai JAYA dan POP dengan masing-masing dapat 6 kursi,” jelasnya.

Di akhir, Dyah Ayu, selaku DPP dari partai PAM memberi tanggapan untuk Pemira tahun ini.

“Pemira tahun ini lebih tertutup dibanding tahun lalu. Akses penghitungan cepat tidak dibuka sehingga mahasiswa umum tidak dapat mengawal jalannya Pemira. Padahal setiap partai harus menghadirkan saksi seperti yang disebut dalam UU No 3 Pasal 118 (3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh saksi Pasangan calon, Pasangan calon Fakultas, dan calon ketua). Selain itu, rawan juga kecurangan karena data yang dimasukkan (red: nama, nim, email, no wa) dapat diakses mahasiswa lain,” ungkapnya saat di wawancarai DinamikA Via WhatsApp, Sabtu (9/12/2023). (Emilia/Degga/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *