Baliho Fakultas Sains dan Teknologi di samping Fakultas Dakwah (Sumber Foto: Izza/DinamikA).
Oleh: Izzatul Mahya dan Siti Nihayatun Niaamah
Pemasangan baliho bertuliskan Fakultas Sains dan Teknologi di samping gedung Fakultas Dakwah (Fakda) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menimbulkan pertanyaan di kalangan mahasiswa. Pasalnya, Fakultas Saintek yang tertera pada baliho tersebut belum benar-benar ada.
Pada baliho tertera tulisan mengenai visi dan misi fakultas Sains dan Teknologi serta tiga program studi yang ada di dalamnya. Tiga program studi tersebut ialah S1 Teknologi Informasi, S1 Sains Data, dan S1 Perpustakaan dan Sains Informasi.
Pada dasarnya, memang rencana pembangunan Fakultas Saintek telah tertuang dalam Renstra UIN Salatiga Tahun 2022-2024 sebagai bentuk strategi dalam meningkatkan pemerataan akses pendidikan di UIN Salatiga. Namun, hingga kini kabar pembangunan fakultas tersebut tak kunjung ada.
Alasan Pemasangan Baliho
Rencana pembangunan Fakultas Saintek UIN Salatiga sudah ada sejak peralihan dari IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga. Hal tersebut tertera pada Renstra UIN Salatiga tahun 2022-2024.
Menurut keterangan Juwita Artanti Kusumaningtyas, Ketua Program Studi Teknologi Informasi, perealisasian pembentukan fakultas baru tidak semudah membentuk program studi baru. Banyak prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Karena dalam pembentukan itu (Red: Fakultas) ada yang namanya seperti akreditasi. Itu assessor juga melihat atau bisa dibilang asesmen lapangan,” terangnya saat dihubungi reporter Klikdinamika.com melalui WhatsApp pada Senin (23/06/2025).
Sesuai dengan isi baliho rencananya Fakultas Saintek akan diisi oleh 3 program studi yakni S1 Teknologi Informasi, S1 Sains Data, dan S1 Perpustakaan dan Sains Informasi.
Pemasangan baliho ini merupakan salah satu bentuk prasyarat pembuatan fakultas baru. Namun terkait kapan tepatnya baliho ini dipasang Juwita mengaku kurang mengetahuinya.
“Untuk pemasangan baliho itu sebagai syarat dalam assessor melihat apakah kesiapan dalam pembuatan fakultas itu sudah benar-benar siap makanya ada baliho itu untuk proses pembentukan fakultas tersebut,” terang Juwita.
Akan tetapi pemasangan baliho ini menimbulkan pertanyaan dikalangan mahasiswa khusunya mahasiswa yang program studinya tercantum dalam baliho tersebut. Sebab dalam baliho yang dipasang tidak ada informasi mengenai rencana pembangunan melainkan hanya berisi visi dan misi Fakultas Saintek saja.
Menurut keterangan Juwita, desain yang diminta dari assessor memang demikian dengan tujuan untuk mengenalkan visi dan misi dari fakultas yang akan dibentuk.
Tanggapan Mahasiswa Terhadap Isu Fakultas Baru.
Berbagai tanggapan muncul dari kalangan mahasiswa terhadap pemasangan baliho tersebut, khusunya mahasiswa tiga prodi yang tercantum di dalamnya. Pemasangan baliho tersebut yang seolah menampilkan fakultas yang telah resmi dibangun, menuai berbagai respon.
Faruq, salah satu mahasiswa angkatan pertama Program Studi Sains Data yang sering melihat baliho tersebut karena berdekatan dengan gedung perkuliahannya merasa kurang nyaman, karena dirinya kerap mendapat pertanyaan dari mahasiswa prodi lain terkait perealisasian Fakultas Saintek. Padahal, dirinya sendiri tidak tahu pasti kapan akan segera diresmikan.
“Terus juga menurutku kurang nyaman buat aku sebagai salah satu mahasiswa Sains Data, waktu ada orang yang tiba-tiba nanya ‘itu fakultas baru emang udah ada?’ ‘emang mau di bangun sebelah mana’ ‘kapan jadinya, keburu lulus’ mungkin emang ngga sebegitunya, tapi tetap ada kurang nyaman dikit lah,” ungkapnya ketika diwawancarai reporter Klikdinamika.com melalui WhatsApp Minggu, (22/06/2025).
Sebenarnya, isu pembangunan Fakultas Saintek telah didengarnya dari para dosen sejak tahun pertama perkuliahan. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait waktu pembangunan dan peresmian Fakultas Saintek.
“Udah dari semester awal-awal banget kayaknya, dari semester satu atau dua gitu dah pernah denger kalo prodi kita bakal di satuin di fakultas baru. Untuk pembangunan, dari awal dulu juga dosen-dosen juga selalu bilang ‘semoga tahun ini’ dari tahun ke tahun,” tambah Faruq.
Faruq berharap, peresmian Fakultas Sains dan Teknologi segera diinformasikan dan diserbakan secara luas, baik tempat maupun waktu pembangunan. Faruq juga menyarankan agar banner yang dipasang tersebut diberikan keterangan yang jelas terkait rencana dan hal-hal yang berkaitan lainnnya.
“Harapannya sih buru-buru disebar aja informasi pastinya, setidak-tidaknya ke prodi yang bersangkutan atau 3 prodi itu, buat kapan mulai dibangun dan juga tempatnya, kalo khusus bannernya juga ya setidaknya di kasih informasinya seperti rencana dan lain sebagainya,” tambahnya.
Selain itu, mahasiswa Teknologi Informasi mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang terhadap informasi yang tertuang dalam baliho tersebut karena pembentukan Fakultas Saintek tidak lagi menjadi sebuah wacana. Namun, ia menyayangkan ketidakpastian dalam perealisasiannya yang justru menimbulkan kesan omong kosong.
“Saya senang baliho ini jadi tanda kalau info yang beredar soal Fakultas Saintek itu nggak cuma kabar burung. Namun, menurut saya, kurang etis saja sih, kayak mereka itu udah bilang ‘Ini loh kita mau bikin fakultas baru’, tapi kan pembangunannya belum dimulai jadi kelihatan kaya cuma omong doang,” ujar Fatkurroman, mahasiswa Teknologi Informasi.
Sementara itu, Nanda, salah satu mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi mengatakan bahwa lokasi pembangunan Fakultas Saintek telah disinggung oleh Ketua Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi pada saat perkuliahan.
“Kalo untuk pembangunannya itu saya engga tau, tapi pernah dengar bahwasanya rencana fakultas teknologi saintek akan bertempat di kampus 1, yang menyinggung itu kaprodi,” ujarnya.
Ketidakpastian informasi pembangunan dan peresmian Fakultas Saintek dalam baliho mendatangkan harapan-harapan dari mahasiswa. Mayoritas mahasiswa berharap agar segera diumumkan perihal waktu dan lokasi resmi Fakultas Saintek akan dibangun agar tidak ada kebingunan antar mahasiswa.
“Kalo harapan saya juga semoga fakultas saintek segera terealisasikan karena seperti yang di omongin sama kakak tadi bahwasanya prodi tentang saintek masih tersebar di 3 fakultas, jadi lebih efisien ketika 3 prodi tersebut menjadi satu dalam satu fakultas yaitu saintek,” harap Nanda.