Salution #4 UIN Salatiga: Orasi Save To Palestine

Sumber foto: Fifi/DinamikA

klikdinamika.com– Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN Salatiga mengadakan Salution #4 hari kedua dengan tema Save To Palestine, Kamis (07/12/2023).

Salution #4 adalah kegiatan tahunan Prodi KPI UIN Salatiga. Pada hari kedua acara ini bertemakan Save To Palestine yang berisi rangkaian orasi dari berbagai pihak. Acara ini diikuti oleh 300 peserta termasuk penyandang disabilitas dan mahasiswa UKSW.

Ketua panitia Salution #4, Diecky Candra Irawan, menjelaskan alasan dilakukannya orasi ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap Palestina.

“Kita ambil orasi ini karena kita bisa lihat di Salatiga belum ada aksi kemanusiaan Save to Palestine dari mahasiswa, dan ini merupakan aksi pertama mahasiswa Salatiga, orasi ini bertujuan untuk mengingatkan simpatik kepedulian dan kepekaan terhadap saudara kita di Palestina, kita tidak hanya diam tapi kita mendukung, menyuarakan bahwa Palestina perlu untuk merdeka,” jelasnya.

Agustinus selaku perwakilan dari Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Salatiga, menyampaikan orasinya bahwa kita berhak menyuarakan kepedulian kita terhadap Palestina.

“Karena setiap manusia pasti yang namanya butuh hidup aman, hidup tentram dan di atas dari itu pasti semua ada karena sesama kita, karena kita adalah bagian dari sesama manusia, maka perlu kita menyuarakan bagaimana caranya kita membebaskan mereka dari apa yang dilakukan teman-teman atau negara Israel,” ungkapnya.

Candra, selaku ketua panitia mewakili mahasiswa UIN Salatiga, juga ikut berorasi menyuarakan aksi peduli Palestina.

“Kami sebagai mahasiswa UIN Salatiga di sini bergerak untuk menyuarakan aksi Palestina, kita memiliki tanggungjawab untuk mendukung, memperjuangkan kemanusiaan termasuk memperjuangkan hak dan kedaulatan rakyat Palestina, melalui kesadaran, edukasi dan solidaritas kita dapat menjadi suara yang memperjuangkan perdamaian rakyat Palestina, mari bersama-sama menyebarkan informasi, mengajak dan berkontribusi dalam upaya menjadikan dunia lebih adil bagi semua termasuk rakyat Palestina,” ucap Candra.

Ari Iswanto, selaku Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Salatiga, menyampaikan orasinya mengenai pentingnya penggunaan akal sehat dan kewarasan yang dimiliki manusia.

“Penindasan di bumi Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan dan tidak boleh dibiarkan, kita diberikan akal sehat dan kewarasan untuk bisa menilai Zionis yang saat ini menindas Palestina harus segera diakhiri, dengan bantuan yang kita berikan dalam bentuk doa, sumbangan penggalangan dana, dan juga perang media mudah-mudahan bencana kemanusiaan yang ada di Palestina segera berakhir,” ujarnya.

Irfan Helmy selaku Dekan Fakultas Dakwah, menyampaikan, acara ini seharusnya dapat menyadarkan kita tentang penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.

“Acara ini mudah-mudahan menggugah kita, menyadarkan kita apapun yang kita nikmati dari karunia Allah SWT harus selalu ada yang kita berikan dan kontribusikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, melakukan intropeksi pada rasa kemanusiaan kita karena fitrah kita sesungguhnya adalah membenci semua perbuatan-perbuatan zalim yang menyengsarakan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” tuturnya.

Selain itu, Kepala Biro Umum, Akademik, Perencanaan dan Keuangan UIN Salatiga, Suhersi, sebagai penutup dari kegiatan orasi ini, ia memaparkan mengenai kemerdekaan ialah hak segala bangsa termasuk Palestina.

“Bangsa kita telah sepakat membantu dan mendukung rakyat Palestina dalam rangka memperoleh kemerdekaannya, sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945, Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa maka penjajahan diatas dunia apapun bentuknya harus dihapuskan,” pungkasnya.

Erlin Liana, salah satu peserta orasi perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Asna, menyampaikan kesannya terhadap acara ini.

“Menurut saya acaranya bermanfaat, itu salah satu cara kita mengapresiasikan bahwa kita memiliki dukungan juga kepada Palestine, mungkin kita ngga bisa terjun langsung kesana jadi perlu ada sesuatu yang kayak mewadahi kita, saya sendiri jadi lebih tergugah kayak lebih ada yang menyadarkan,” ungkapnya. (Fifi/Vania/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *