Aksi May Day di Salatiga Dapat Teguran Aparat

Sumber foto: Dokpri

Klikdinamika.com– Salatiga, Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) menggelar aksi damai dan diskusi dalam rangka refleksi Hari Buruh Nasional yang berlangsung di Lapangan Pancasila Kota Salatiga, Sabtu (01/05/2021).

Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Arif Bagas Adi Satria, mengungkapkan bahwa aksi yang diikuti oleh komunitas FPPI dan Solidaritas Mahasiswa Untuk Demokrasi (SMUD) ini mendapat teguran dari pihak aparat karena telah melanggar Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 7 Tahun 2021 tentang pembatasan kapasitas fasilitas umum dan aksi berjalan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan.

“Tadi sebelum kegiatan seharusnya ada laporan kepada pihak aparat, tapi kami izinnya dadakan. Aksi ini juga tidak hanya koar-koar, kami hanya aksi damai. Jadi tadi hanya mendapat teguran untuk segera menyelesaikan diskusi ini,” ungkap Bagas.

Bagas juga menjelaskan, refleksi dalam aksi ini yaitu kita semua adalah kaum buruh dan menyerap permasalahan akan keadilan kaum buruh.

“Hari ini kami hanya membahas tentang buruh, tapi kami tidak tau seratan-seratan permasalahan. Ada keadilan buruh, tetapi tidak menganggap bahwa semua buruh adalah sejahtera, gajinya cukup, Upah Minimum Regional (UMR) nya cukup, padahal kebutuhan-kebutuhan yang lain itu masih banyak yang belum terpenuhi. Maka momentum ini bisa menjadi refleksi atau semacam perenungan untuk kita semua,” imbuhnya.

Tak hanya menyoroti tentang buruh, aksi tersebut juga mengangkat solidaritas Salatiga bagi warga Wadas di mana terdapat eksploitasi lingkungan yang sedang digaungkan di desa tersebut.

“Saat Ini, warga Wadas menginginkan pemberhentian eksploitasi lingkungan yang mana pelakuknya adalah pemerintah, perusahaan, dan juga para investor. Padahal, warga Wadas tidak menyetujui adanya pembangunan tersebut. Sedangkan pada saat mosi tidak percaya tidak disetujui itu dilaksanakan, aparat malah memberikan sebuah represi,” ungkap Bagas.

“Nah, itu yang ingin kita hentikan, bahwa tanah itu tanah Wadas. Tapi kenapa harus ada tindakan represi dari aparat kepada warga Wadas. Maka ada semacam legalitas warga Wadas yang sedang digaungkan. Sebab masalah tersebut benar-benar mulai urgent,” pungkasnya. (Rizqa/ Thoriq/red)

Berikut Pers Release May Day :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *