Sumber Foto: goodreads.com
Oleh: Angkasa
Identitas Buku:
Judul : Tentang Kamu
Penulis : Tereliye
Penerbit : Republika Penerbit
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2016
Tereliye adalah penulis fiksi yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Banyak buku yang telah ditulis menjadi karya besar yang juga difilmkan seperti Hafalan Sholat Delisa. Diantara karya besar itu ada banyak karya lain yang tidak kalah luar biasa. Salah satunya adalah buku Tentang Kamu yang cetakan pertamanya terbit di 2016.
Buku ini menceritakan perjalanan seorang lawyer bernama Zaman untuk menemukan ahli waris dari salah satu klien yaitu Sri Ningsih yang meninggalkan harta setara 19 triliun rupiah. Masalah ini menjadi kasus yang harus dipecahkan oleh Zaman. Perjanjian yang disepakati adalah jika berhasil memecahkan kasus ini Zaman akan menempati kursi khusus sebagai lawyer senior.
Perjalanan Zaman dimulai dari datang ke tempat terakhir Sri Ningsih tinggal yaitu sebuah panti jompo yang terletak di London. Meski demikian tidak banyak yang bisa Zaman dapatkan kecuali sebuah buku diary yang milik Sri Ningsih yang hanya berisi beberapa catatan tanpa tanggal ataupun nama orang lain. Meski demikian Zaman percaya buku itu akan memberikan banyak petunjuk dalam kasusnya.
Perjalanan Sri Ningsih dalam memperjuangkan kehidupannya sendiri untuk mencapai sebuah kedamaian. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bertemu dengan orang-orang yang entah baik atau buruk tabiatnya. Melangsungkan hidupnya di negara yang berbeda-beda. Sri Ningsih dalam buku ini adalah gambaran tentang bagaimana seorang perempuan penuh kesabaran yang berjuang untuk hidup.
Kenangan Sri Ningsih yang menjadi hal menyenangkan bagi teman dan lingkungannya bahkan ketika di panti jompo. “Tapi bukan Sri Ningsih jika dia menyerah” kalimat ini menjadi bukti bahwa Sri Ningsih adalah tokoh yang gigih dan sabar. Kesan yang ditinggalkan Sri Ningsih membekas bagi banyak orang.
“Terima kasih atas pelajaran tentang keteguhan. Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000 kali, maka pastikan kita bangkit yang telah 1001 kali” (hlm 210)
Berbagai plot twist dihadirkan dalam buku ini. Setiap lembar memberikan detail terhadap setiap peristiwa, memberikan gambaran sempurna keadaan yang dimaksud. Setiap perjalanan yang ditempuh Sri Ningsih dalam hidupnya memberikan teka-teki besar bagi Zaman. Zaman harus menyusuri setiap detail masa lalu dari Sri Ningsih untuk mendapatkan jawaban tentang hak waris. Zaman bahkan mendatangi setiap tempat yang pernah Sri Ningsih datangi untuk tinggal. Mendengar semua carita dari orang-orang yang bersinggungan dengan Sri Ningsih.
Surat wasiat Sri Ningsih akhirnya ditemukan oleh Zaman. Zaman kini tahu siapa saja ahli waris harta yang ditinggalkan Sri Ningsih. Wasiat ini menjadi kunci besar sekaligus ujung dari pencarian ahli waris. Meski demikian masih ada klimaks yang terjadi dalam beberapa bab sebelum buku berakhir.
Buku ini memberikan sensasi yang menarik bagi pembaca. Alur buku ini membawa pembaca untuk menyusuri kehidupan Sri Ningsih yang dipenuhi dengan kesabaran. Alurnya yang mundur memberikan sensasi nostalgia sekaligus pertanyaan secara bersamaan. Menariknya meski Sri Ningsih menjadi tokoh utama bersama Zaman. Penulis berhasil menghadirkan Sri Ningsih sebagai sosok yang hidup bagi pembaca meski pada alur ceritanya Sri Ningsih sudah meninggal.
Sebagai pembaca, setiap cerita yang disampaikan menggambarkan dengan sempurna kesabaran hati Sri Ningsih dan profesionalitas Zaman sebagai lawyer. Akhir dari cerita ini memberikan kejutan yang menarik. Dibalut dengan ketegangan Zaman dalam detik akhir batas waktu pencariannya. Zaman menemukan ahli waris sah dari Sri Ningsih.
Buku ini direkomendasikan kepada pembaca yang menyukai genre fiksi maupun non-fiksi. Pengemasan yang realistis dan penyajian yang penuh dengan teka-teki berhasil menarik perhatian untuk terus menerus membaca.