Sumber Foto: Freepik.com.
Oleh: Brelyandiosa/Kontributor
Sesaat, keraguan menghinggapi rongga dada
Memutus koneksi pada tambatan energi
Sebentuk keberlanjutan nafas
dan deru darah meretas nadi
Ironi, kegilaan yang disengaja,
Keputusasaan yang dibuat-buat
Surga bukanlah milik si aku,
Namun seolah bermain peran menjadi Sang Tuan
Lagaknya yang paling tahu kelak berakhir di sana
Dan nyatanya si aku enggan
Menjajaki pedih pilunya dunia fana
Yang perlahan menampakkan raut rupanya
“Jangan beritahu Dia” sahutku
Namun, bagaimana mungkin, wahai diri?
Ia…Sang Maha Segala, selalu menantimu
Untuk menepis ragu, dan kembali berserah diri