Pengembangan Media Konseling di Era Revolusi Industri 4.0

Klikdinamika.com, Salatiga – Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Expo Media BK di Era Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Gedung Ahmad Dahlan Kampus 3 IAIN Salatiga, (05/12/19). Awal acara dibuka dengan pembacaan basmalah secara bersama-sama. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudari Khofifah, serta menyanyikan lagu Indonesia dan Hymne IAIN Salatiga. Selanjutnya sambutan dari Ketua Prodi (Kaprodi) BKPI Dr. Lilik Sriyati, M.Si dan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga Prof. Dr. Mansur, M.Ag.
Dalam sambutannya, Kaprodi BKPI menegaskan bahwa pentingnya pengukuran serta peningkatan keterampilan dan _softskill_. “Tidak hanya mengembangkan kognitif saja, tetapi _softskill_ dan keterampilan perlu diukur dan ditingkatkan,” tutur Lilik Sriyati.
Kedua narasumber yang diundang sama-sama memaparkan tentang pentingnya media dalam pelayanan konseling. Narasumber menjelaskan bahwa media _online_ memiliki kelebihan serta kemajuan, sehingga seorang konselor tidak boleh tertinggal informasi teknologi. “Era revolusi industri 4.0 membuat kita mau tidak mau harus mengikuti perubahan laju teknologi, bergerak serta bergelut dengan media online,” tutur Sigit Hariyadi, salah satu narasumber.
Sigit Hariyadi juga menegaskan bahwa dalam pelayanan konseling berbasis media online tetap mengutamakan pelayanannya.
“Seorang konselor yang memberikan layanan, harus tetap mengutamakan layanan daripada medianya. Tapi diantara keduanya akan memberikan umpan balik (_feedback_),” tambahnya.
Peserta nampak antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa diantaranya merasa sangat senang karena mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru. “_Useful_ banget, Menambah wawasan dan pengetahuan, pematerinya juga hebat-hebat . Membuat saya tertantang untuk membuat layanan media yang sesuai dengan perkembangan industri 4.0,” tutur Tiyas, salah seorang peserta seminar. (Hendri/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *