Kekayaan alam Indonesia merupakan salah satu aset untuk generasi penerus bangsa yang patut dijaga mulai hari ini, esok, dan selamanya. Namun pada kenyatannya melindungi dan melestarikan alam tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pada kesempatan konservasi kali ini, Mapala Mitapasa IAIN Salatiga mendelegasikan Bachtiar Rahman untuk mengikuti kegiatan konservasi transplantasi terumbu karang di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara selama lima hari, (7-11/9). Kegiatan konservasi laut yang digagas oleh Pusat Koordinasi Mapala Jawa Tengah ini bertajuk “Save Karimun Jawa Coral Reefs”.
Bersama 20 mahasiswa lain dari berbagai Mapala Se-Jawa Tengah, konservasi ini dilatar belakangi oleh banyaknya kerusakan terumbu karang di sekitar kepulauan Karimun Jawa serta banyaknya warga sekitar yang tidak tahu pentingnya keberadaan terumbu karang. Kerusakan ini disebabkan oleh kapal-kapal tongkang milik investor yang biasa berlabuh di daerah tersebut. Upaya penyelamatan terumbu karang tersebut juga dilakukan dengan mengusut dan menolak keras kapal-kapal tongkang tersebut agar tidak kembali berlabuh disekitar perairan kepulauan Karimun Jawa.
Ketua panitia, Haidar Mahameru Hikamatiar dari Mapala Argajaladri Unissula menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menyelamatkan terumbu karang dan mengedukasi masyarakat sekitar akan pentingnya terumbu karang supaya kapal tongkang tidak merusaknya.
“Jika warga sekitar sadar akan pentingnya terumbu karang maka kapal tongkang yang masuk perairan konservasi bisa dihadang bersama – sama,” jelas Haidar.
Bachtiar Rahman, delegasi dari Mapala Mitapasa IAIN Salatiga menjelaskan bahwa selain kegiatan transpalantasi terumbu karang ada pula kegiatan sosialisasi kepada warga sekitar Desa Kemujen.
“Selain kegiatan transplantasi terumbu karang, ada pula sosialisasi kepada warga Kemujen terkait pelarangan kapal tongkang yang berlabuh di desa dan sosialisasi ini bekerja sama dengan Balai Taman Nasional,” tutur Bachtiar. (NC/Red)