Sumber Foto: Alayya/DinamikA
Klik.dinamika.com– mahasiswa keluhkan kurangnya fasilitas di perpustakaan kampus 3 UIN Salatiga, pihak perpus angkat bicara, Sabtu (28/10/2023).
Salah seorang pemustaka dari Fakultas Dakwah, Wanda, mengeluhkan kurang maksimalnya fasilitas perpustakaan di kampus.
“Menurut aku untuk fasilitas perpus kampus masih kurang karena ada banyak buku yang belum update dan kurang bervariasi, lalu wifi di perpus kurang baik, dan staf perpus ada beberapa kurang ramah,” jelasnya.
Febri, pengunjung perpustakaan yang juga berasal dari Fakultas Dakwah menyampaikan keluh kesahnya mengenai fasilitas dan pelayanan perpustakaan.
“Buat petugas perpus ada beberapa yang kurang ramah, terus juga buku yang tersedia di perpus kurang komplit, setiap buku yang ada di rak kurang rapi dalam penyusunannya dan ada beberapa buku yang tidak bisa dipinjam hanya boleh dibaca di tempat,” paparnya.
Selaras dengan Febri, Amalia salah satu pengunjung dari Fakultas Dakwah, juga mengeluhkan jumlah loker masih sedikit dan beberapa tidak ada kuncinya.
“Kalau untuk loker masih sedikit kurang, walaupun jumlahnya banyak tapi tidak tahu kuncinya pada di mana. Walaupun tetap aman nitip barang seharian, tapi lebih safety aja,” ungkapnya.
Selain itu, Amalia menambahkan bahwa selain fasilitas, kondisi perpustakaan justru ramai seperti kantin.
“Kalo main catur atau lainnya, jangan berisik soalnya sekarang kondisi perpus justru kaya kantin. Rame banget, apalagi masa-masa skripsi. Ya walaupun rame harus tetap kondusif,” jelasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Supardi selaku staf layanan perpustakaan UIN Salatiga mengapresiasi kritik dan saran dari pemustaka.
“Semua kita apresiasi, semangat pemustaka kita kasih penghargaan. Memang ini itu bukan gedung perpustakaan aslinya, cuma dipinjamkan ke perpus. Gedung perpustakaan itu adanya di kampus 1 untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) karena di sini tidak muat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, terkadang ada luapan pengunjung di jam-jam tertentu.
“Kalau di jam-jam tertentu memang ada luapan pengunjung perpustakaan, kan ada mahasiswa dari berbagai fakultas jadinya kan ada crowded,” jelasnya ketika diwawancarai reporter Klik.dinamika.
Supardi juga menegaskan bahwa perpustakaan UIN Salatiga berencana menambah koleksi buku-buku fisik dan non-fisik.
“Kaitannya untuk prodi baru memang untuk kebijakan itu sudah sekitar 5 tahun kurang lebih itu kebijakan pengembangan koleksi, di situ penambahan-penambahan koleksi itu diprioritaskan untuk prodi baru, tetapi sekarang kebijakannya adalah untuk koleksi-koleksi non cetak,” paparnya.
Supardi mengutarakan harapannya untuk perpustakaan UIN Salatiga.
“Kalau harapan saya yang pertama, koleksinya bisa memenuhi keinginan pemustaka, baik itu yang cetak maupun non-cetak. Kedua, perpustakaan itu bisa integrated, yaitu terpadu menjadi perpustakaan umum yang punya khas, jadi bisa menampung semua ilmu pengetahuan tetapi memiliki ciri keislaman yaitu Islam yang ke Indonesia-an. Ketiga, perpus ini harapannya bisa buka 24 jam walaupun tidak dijaga petugas, jadi dengan teknologi,” ujarnya.
Di akhir, Febri salah satu pengunjung perpustakaan, juga menyampaikan, harapannya untuk kemajuan sarana prasarana perpustakaan di UIN Salatiga.
“Untuk kedepannya semoga perpustakaan Fakda bisa semakin luas lagi, semakin banyak lagi buku yang disediakan, dan semoga lebih kondusif lagi suasana di dalam perpus,” pungkasnya(Alayya/Syahril/red)