Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) yang kedua, di Hotel Asri Salatiga.
Peserta KNKI kali ini, begitu antusias mengikuti acara. Antusiasme yang tinggi, terlihat dari kehadiran di hotel sebelum waktu daftar ulang dibuka. Bahkan, saat upacara pembukaan berlangsung, peserta masih berdatangan dan bertambah. Hal tersebut menyebabkan panitia harus merelakan tempat duduknya untuk peserta yang baru datang, Selasa (9/8).
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor III, Agus Waluyo tersebut menghadirkan dua pemateri yaitu Agus Sholeh, perwakilan Dikti dan Gun Gun Heryanto, seorang pengamat komunikasi politik.
Agus Sholeh menyampaikan, tantangan yang dihadapi mahasiswa perguruan tinggi Islam diantaranya memperluas khasanah. Menurutnya, khasanah dapat ditelusuri melalui buku-buku klasik, seperti bukunya Harun Nasution, Muhamad Iqbal, Buya Hamka, dsb.
Dalam hal ini, penguatan ilmu dan khasanah menjadi sangat penting dalam komunikasi penyiaran Islam. Mahasiswa perlu mendasari ilmu umum dengan ilmu agama. Salah satu jalan untuk kedua ilmu tersebut yaitu dengan menambah wawasan bahasa. Bahasa Arab agar mahasiswa dapat menimba ilmu agama dengan baik dari sumbernya, sedangkan bahasa Inggris untuk mempelajari ilmu umum ataupun kajian-kajian dari barat.
“Mahasiswa juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mengadakan kelompok diskusi sesuai bidang yang mereka perlukan untuk menunjang keilmuan tersebut” pungkasnya. (Titis/Red)