IAIN Salatiga Raih Juara II PEKSIMIDA Jateng 2018

Salatiga (25/8) – Mewakili Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga di ajang  Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA), yang diikuti oleh kontingen perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Tengah, Fatih Kumala Sari raih Juara II di kategori solo vokal dangdut putri.

Fatih Kumala Sari membawa tropinya

IAIN Salatiga kirimkan perwakilan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Music Club (SMC) pada kategori vokal grup,  dan solo vocal.  Acara yang di selenggarakan pada tanggal 24-25 Agustus 2018  kategori vokal,  bertempat di Gedung Teater Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (UNDIP), Tembalang, Semarang.

Kategori vocal grup berhasil meraih posisi ke VII, sedangkan kategori solo vokal berhasil menyabet Juara II atas nama Fatih Kumala Sari, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), semester 5.

“Awalnya saya diminta Bu Lia sebagai pembina SMC  untuk mengikuti perlombaan PEKSIMIDA,  lalu memberikan saya kesempatan untuk memilih kategorinya apa,” tutur Fatih (20). “Saya memilih diantara solo pop dan solo dangdut. Solo pop diminta untuk menyanyikan lagu Agnes Monika atau lagunya Raisa. Karena menurut saya, saya kurang mampu, akhirnya  saya menyanggupi untuk solo dangdut,” lanjutnya.

Perlombaan ini tak hanya sekedar tentang peraihan tropi dan Juara II, menurutnya, banyak hal yang sangat berharga, seperti pengalaman, wawasan mengenai cengkok dangdut, goyangan,  dan beetemu dengan banyak teman baru.

Fatih menyanyikan 2 lagu, lagu wajib yang berjudul “Bunga-Bunga Cinta” dan lagu pilihan “Payung Hitam”. Penilaian pada kategori solo vokal meliputi karakter suara,  interpretasi lagu,  pengucapan,  dan penghayatan lagu. “Saya harus membawakan lagu pilihan yaitu payung hitam dengan seolah-olah saya ini adalah seorang wanita yang di banding-bandingkan, wanita yang injak-injak,  agar penonton merasakan rasa pada lagu tersebut,” jelasnya.
Kendala yang dialami oleh Fatih adalah bagaimana dia berjoget,  dan rasa tidak percaya diri terhadap bentuk tubuhnya.

“Sebenarnya saya gak bisa joget. Saya sempat grogi juga setelah melihat penampilan peserta sebelumnya. Tapi, saat tampil karena musiknya enak, ada gendangnya. Jadi badan saya ikut irama aja gitu,” imbuhnya.

Kedepannya, Fatih berharap bisa mengikuti kegiatan perlombaan pada tingkat yang lebih besar seperti Liga Dangdut atau D’Academy.
Fatih juga berpesan, “Ketika kalian ingin sukses, maka berusahalah. Usaha tidak akan menghianati hasil. Jangan memubazirkan waktu kalian dengan hal-hal yang tidak berguna. Semua orang berhak menggapai cita-cita yang ia inginkan,  jangan takut,  jangan menyerah,  dan jangan pantang menyerah,” pungkasnya. (Sabila/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *