Oleh: Nurma Aulia Firdaus
Katanya, agar terlihat menarik, perempuan harus berparas cantik, berkulit putih, tinggi, bening seperti tanpa kaca. Yah, terlihat tanpa celah deh. Padahal, perempuan di muka bumi ini adalah manusia bukan bidadari. Lantas, mengapa harus mengikuti stereotipe masyarakat yang berlaku jika menjadi diri sendiri saja sudah sangat menyenangkan.
Pada umumnya, perempuan merupakan sosok manusia yang indah dan menawan bila dipandang. Sosoknya yang penyayang, dan perhatian khususnya anak-anak. Kelebihan inilah yang membuat laki-laki menghormati wanita. Akan tetapi, untuk menjadi perempuan yang berpenampilan menarik bukan hanya sekadar memperbaiki tampilan fisik. Masih ada yang jauh lebih penting untuk diperbaiki, yaitu hati.
Dalam perspektif Islam, menjadi perempuan yang berkarakter harus memiliki kepribadian yang baik. Pertama, memiliki akidah yang bersih. Pondasi akidah yang bersih dan kuat akan membuat seorang muslim menyerahkan diri dan urusannya sepenuhnya kepada Allah SWT. Kedua, memiliki akhlak yang mulia. Selain meneladani perilaku Rasulullah SAW, memiliki akhlak mulia akan membentuk kualitas diri yang lebih baik. Ketiga, pandai menjaga waktu. Waktu tidak dapat diputar, karena itu kita harus cerdas memanfaatkannya. Keempat, mandiri. Seorang perempuan yang tidak bergantung pada orang lain, berani mengambil risiko dan bertanggung jawab akan meningkatkan harga diri dan kemuliaannya. Kelima, bermanfaat bagi orang lain. Seorang muslim hendaknya peduli, aktif, dan istikamah dalam membangun kebaikan di lingkungannya sehingga masyarakat di sekitar dapat merasakan manfaat dari keberadaannya.
Pepatah mengatakan “Beauty gets the attention, personality gets the heart” maksudnya ialah bahwa kepribadian adalah segalanya, karena hal itu mendefinisikan siapa Anda dan membuat Anda menjadi diri Anda. Menjadi perempuan sejati, harus mampu mengenal dirinya sendiri. Menjadi diri sendiri merupakan langkah awal menuju tangga kebahagiaan. Untuk itu, yakinlah bahwa setiap diri kita adalah pribadi yang unik. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang terlihat sama atau bahkan persis seperti kita.
Perempuan juga berhak meraih apa yang ia harapkan seperti kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Namun, terkadang dalam meraih harapan tersebut banyak sekali sekat-sekat penghalang untuk maju seperti melakukan keinginan orang lain, mengikuti standar yang berlaku di masyarakat, kurangnya menghargai diri sendiri, mengabaikan potensi diri, membunuh kreativitas diri, dan bahkan selalu merasa tidak layak. Sangat disayangkan bila kita kehilangan kesempatan untuk menjadi diri sendiri. Perlu diketahui, bahwa mengenal diri sendiri menyangkut dua aspek, yaitu jasmani dan jiwa. Di mana keduanya adalah kekuatan yang saling berhubungan.
Sebagai pribadi yang berkarakter, kita harus mampu melawan hambatan-hambatan yang menjadi penghalang untuk meraih harapan. “Ignore your weaknesses and focus on your strengths!”