Generasi Baru Indonesia (GenBI) IAIN Salatiga, Peringati Harlah sekaligus Mengingat Kembali Momentum Pembentukan Organisasi

Klikdinamika.com, Salatiga- GenBI IAIN Salatiga peringati harlah serta adakan talk show untuk mengingat kembali perjuangan mendirikan GenBI. Acara yang diselenggarakan di Auditorium kampus tiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) ini dihadiri oleh 67 orang pada Minggu (6/12/2020).

Yulida Anggriawan (22) ketua GenBI pertama, mengatakan proses terbentuknya organisasi GenBI di Salatiga ini merupakan tangan kanan Bank Indonesia.

“GenBI adalah singkatan dari Generasi Baru Indonesia, kalau yang nggak tahu biasanya menyebut Generasi Bank Indonesia. Secara garis besar, GenBI merupakan tangan kanan Bank Indonesia (BI)jadi semacam inisiasi dari BI yang belum tercapai ke masyarakat, contohnya di BI itu punya program pengeluaran uang baru, itu kan nggak mungkin pihak BI yang langsung terjun ke masyarakat. Nah itu tugas GenBI, seperti menjadi perantara dari BI ke masyarakat,” tutur Anggri.

Untuk itu Bank Indonesia memberikan penghargaan berupa beasiswa yang mana untuk tahun-tahun berikutnya lebih diprioritaskan untuk anak-anak GenBI yang mengelola Bank Indonesia.

Lanjutnya, Anggri juga menjelaskan proses penerimaan GenBI di IAIN Salatiga, yang mana tidak semua jurusan dapat mendapatkan beasiswa tersebut.

“Untuk sejauh ini, belum semua jurusan bisa meng-apply beasiswa ini, karena beasiswa ini hanya merekrut jurusan-jurusan yang relate dengan Bank Indonesia, contohnya ekonomi, matematika, seperti jurusan yang dapat meng-improv program kerja dari Bank Indonesia. Nah untuk saat ini sudah merambah ke jurusan semacam sejarah, sosial, karena kita tahu BI tidak hanya membuat uang cetak untuk menstabilkan nilai uang rupiah. Tapi saat ini BI juga berkontribusi di bidang pariwisata, nah temen-temen dari pariwisata juga boleh ikut beasiswa ini. Selain itu juga tergantung dari regulasi masing-masing kampus dan Memorandum Of Undrestanding (MOU) dari Bank Indonesia,” jelas Anggri.

GenBI IAIN Salatiga sendiri dilantik pada tanggal 6 Desember 2018, dan lahir pada tanggal 21 november 2018. Namun saat itu organisasi ini masih meraba-raba dan bingung mau dibawa ke mana.

“Jadi GenBI itu sudah terbentuk saat tanggal 21 november 2018. Namun masih bingung mau dibawa kemana, jadi selama dua minggu itu saya belajar ke temen-temen Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN WS) bagaimana GenBI ini berjalan. Sembari saya persiapan untuk kegiatan dan lain-lain,” tuturnya.

“Nah saya tetapkan pada tanggal 6 desember itu karena saya sudah paham program kerja GenBI itu seperti apa, arah GenBI itu bagaimana kedepannya. Karena itu GenBI Salatiga berani membuat semacam persetujuan antara Rektor dan teman-teman GenBI, karena kita sudah merasa sanggup untuk melakukan hal-hal kedepannya tanpa ada rasa takut dan bingung mau ngapain,” lanjut Anggri.

Kontribusi penerima beasiswa BI setelah kuliah ini, tidak bisa dipungkiri pasti sudah punya kesibukan lain-lain. Namun itu semua tergantung masing-masing individu.

“Tadi makanya saya pas talk show di kampus itu memberikan sugestion ke temen-temen untuk saling komunikasi, solid, akrab ya seperti itu, ketika kita sudah nggak nerima beasiswa BI lagi, kita sudah merasa kayak kontraknya habis di beasiswa, biar kita nggak kabur dengan masing-masing ya gitu. Ketika kita sudah saling merasa nyaman, pasti kita akan kembali lagi tanpa kita minta,” kata Anggri.

Anggri mengatakan bahwa awal mula membangun GenBI ini memang susah, karena GenBI salah satu organisasi yang tidak mempunyai AD/ART. Karena langsung menjadi tanggungjawab Bank Indonesia, dan kampus hanya menjadi perantara saja.

“Ketika saya melihat temen-temen punya potensi, ketika temen-temen punya semangat yang utuh saya harus lebih dari itu, jadi saya rasa ketika melihat temen-temen GenBI itu anak-anak pilihan, mahasiswa pilihan, yang nggak semua orang bisa masuk GenBI itu membuat saya tertantang, jadi udah diberikan potensi yang baik kalau kita nggak maksimalkan kayaknya rugi banget, dan alhamdulillahnya temen-temen juga support apa yang saya inisiasikan, jadi kita sama-sama sejalan, komunikasi lancar, ya udah berjalan sampai sekarang,” tuturnya saat diwawancarai klikdinamika.com via telepon.

Tidak hanya itu, Ahmad Muarif (22) Ketua GenBI IAIN Salatiga 2020, ini juga mengaku untuk terus merangkul temen-temannya agar bisa solid dan berjalan bersama serta berperan aktif dalam mengikuti kegiatan BI pusat maupun daerah.

“Salah satunya saya selalu mengajak teman-teman tanpa bosen, tanpa ada kata lelah, minimal untuk ikut aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan Bank Indonesia ataupun GenBI pusat sampai ke GenBI komisariat.  Selain itu, saya selalu megajak setiap koordinator divisi untuk selalu mengingatkan stafnya bahwasanya mereka tetep bagian dari genbi komisariat IAIN Salatiga. Dengan langkah itu, saya yakin dan saya percaya untuk tetap bersama-sama.” tutur Muarif.  

Pada Hari lahir GenBI IAIN Salatiga yang ke dua ini, Satrio Eko Nugroho (21) ketua GenBI korkom Semarang yang hadir langsung saat itu, juga berharap GenBI Salatiga untuk tetap bisa berkontribusi secara penuh terutama untuk GenBI IAIN Salatiga sendiri, GenBI Semarang, maupun GenBI seluruh Indonesia. Serta benar-benar menjalankan fungsinya sebagai front liner Bank Indonesia, change again dan sebagai future leader, sekaligus tetap berkontribusi kepada masyarakat. (Rizqa/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *