KlikdinamikA.com, Salatiga – LPM DinamikA adakan diskusi online part 2 hadirkan Arif Bagas Satria dan Prapuji El Basta sebagai pemateri. Diskusi dilakukan secara online di tengah pandemi guna menjaga nalar kritis, Sabtu (17/10/2020).
Dalam diskusi tersebut, Arif menyampaikan pemaparan terkait pentingnya menjaga nalar kritis kita dalam mengangkat sebuah permasalahan maka diperlukan sebuah dialektika. Dialektika tersebut sudah dikaji dan membahas problematika lebih mendalam.
Selanjutnya Arif juga mengungkapkan, “Nalar kritis progresif menurut saya adalah kritis yang arahnya berkemajuan kemudian pada saat pemikiran memiliki ide-ide pokok yang lebih kritik yang menyangkut hal di sekitar kita kemudian tidak segan berkomentar tentang opini hangat hari ini.”
Bagas juga mengatakan bahwa pembentukan nalar kritis tidak hanya melalui media sosial, diskusi, dan membaca. Namun harus ada cara pandang dan juga pengalaman dari seseorang untuk mendapatkan persepsi sehingga dapat melahirkan nalar kritis.
Acara yang dilakukan melalui media virtual ini cukup membantu partisipan untuk berdiskusi di tengah pandemi guna meningkatkan nalar kritis sebagai mahasiswa. Karena seorang mahasiswa harus dapat bersikap melakui pikirannya sendiri.
selama ini, banyak mahasiswa yang mempunyai mentalitas peniru, tidak tahu masalah apa yang dibahas namun langsung ikut-ikut saja.
Selain itu narasumber kedua Prapuji El Basta dari Bundaran Kritik Yogyakarta mengatakan bahwa Peran mahasiswa saat ini sangat besar sekali, untuk itu perlu meningkatkan intelegensi.
Seperti sejauh mana menerima informasi, membaca informasi dengan melakukan penyelidikan terkait informasi. Jadi nalar yang kritis itu tidak selamanya didukung dengan pengetahuan, namun juga perlu didorong dengan penalaran. (Amalia/Rizqa/Red)
