Pada akhir Ramadhan 2019, seluruh civitas akademika IAIN Salatiga perlu berbangga. Pasalnya, IJIMS (Indonesian Journal of Muslim and Societies) yang telah sekian tahun dikelola masuk ke dalam kategori kualitas pertama jurnal dunia, Scimago. Berikut petikan wawancara yang kami lakukan bersama Noor Malihah, selaku Managing Editor dari IJIMS :
Sebagai salah satu yang memimpin IJIMS bagaimana kesan dari awal mula IJIMS berdiri hingga bisa go international seperti saat ini?
Pimpinan redaksi IJIMS sejak berdiri 2011 adalah Zakiyuddin, dan managing editornya adalah saya (Noor Malihah). IJIMS diciptakan dari awal memang ditujukan untuk menjadi jurnal ilmiah yang bertaraf internasional. Sehingga segala upaya dalam mengelola selalu diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Mendapat peringkat 1 sebagai jurnal dengan sitasi terbanyak (per 30 Mei), juga telah terindeks secara Internasional, tentu menjadi kabar baik bagi civitas akademika IAIN Salatiga, mengapa?
Dengan masuk list journal Q1, the best quartile in Scimago (baca : kualitas terbaik di Scimago), IJIMS telah menunjukkan kepada dunia akademik bahwa pengelola IJIMS telah dengan serius mengelola sebuah jurnal ilmiah menjadi jurnal yang berkelas internasional. Tentu saja ini menjadi kabar baik dan kebanggan bagi IAIN Salatiga karena IJIMS menjadi jurnal pertama dan satu-satunya di Indonesia yang dapat menembus Q1 dengan melampaui ratusan atau bahkan ribuan jurnal-jurnal lain di Indonesia.
Tidak semua mahasiswa terutama sarjana paham penggunaan artikel jurnal IAIN sendiri sebagai referensi membaca, menyelesaikan tugas, membuat makalah dan lain sebagainya ternyata berpengaruh tehadap eksistensi jurnal?
Mahasiswa perlu dipahamkan dan dibiasakan untuk menggunakan rujukan jurnal dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas di era milenial ini. Di beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia, mahasiswa sudah banyak yang dikenalkan tentang manfaat jurnal dan kualitas jurnal melalui Scimago ini. IAIN Salatiga bisa mencontoh dan mengikutinya. Beberapa dosen, saya termasuk salah satunya telah mengenalkan manfaat dan bagaimana mengunduh jurnal dalam pembelajaran. Hal ini berpengaruh dalam eksistensi jurnal. Semakin banyak orang mensitasi (baca : mengkutip) jurnal tersebut maka dapat dipastikan artikel yang dimuat adalah artikel yang baik dan berkualitas memenuhi kaidah ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Dan, dari jumlah sitasi dari jurnal ilmiah SCImago menilai dan menganalisis kualitas suatu jurnal.
Apakah bisa membawa IAIN dalam percepatan menjadi UIN?
Semoga bisa menjadi suatu pertimbangan. Dengan memiliki jurnal bereputasi Internasional Q1, semakin banyak orang mengenal IAIN Salatiga, semakin banyak yang ingin bergabung dengan IAIN Salatiga, dan tentu hal ini dapat mempercepat IAIN menjadi UIN.
Harapan kedepan untuk mahasiswa secara umum?
Mahasiswa harus mau membaca, khususnya jurnal. Dan mulai kenali jurnal yang baik serta sebarkan dan serap ilmu melalui jurnal.
4 Juni 2019,
(n/h / Red)
Alhamdulillah sae,
Alhamdulillah sae…